Tali Lift Putus di Ubud

Bukti Chat Dengan Vendor Jadi Pegangan Owner Ayu Terra Resort, Tragedi Lift Maut Tewaskan 5 Orang

Kasus tragedi lift maut, terus menemui babak baru. Owner Ayu Terra Resort Ubud, Linggawati Utomo

Tribun-Bali.com / I Wayan Eri Gunarta
Babak baru tragedi lift maut Ayu Terra Resort Ubud, Linggawati punya bukti chat dengan vendor. 

TRIBUN-BALI.COM - Kasus tragedi lift maut, terus menemui babak baru. Owner Ayu Terra Resort Ubud, Linggawati Utomo, mengaku tak yakin sejak awal terkait kelayakan operasional lift yang menewaskan lima karyawannya. Ia mengungkapkan, baru satu bulan pemakaian, ada asap keluar dari mesin lift maut tersebut.

Waktu itu, ia mengajukan komplain kepada pihak vendor lift. Namun menghubungi vendor, kata Linggawati, bukan hal yang mudah. Tak serta merta saat ada masalah, pihak vendor akan langsung datang.

"Saya komplain saat mesin lift mengeluarkan asap. Tapi kami tidak mudah menghubungi mereka (vendor). Kita tak serta merta ketika ada masalah, dia langsung datang. Saat kejadian, apakah itu layak pakai atau tidak dengan tali satu, kami tidak paham," ujarnya, Kamis (14/9).

Linggawati mengatakan, pihaknya hanya pengguna. Mestinya vendor yang melakukan penghitungan secara cermat dari kekuatan, kemampuan dan keamanan. Kala itu, Linggawati pun masih ragu terkait pemakaian satu sling. Namun vendor menunjukkan video contoh lift di hotel lain untuk meyakinkannya.

Baca juga: Bola Panas Kasus Tragedi Lift Maut Ayu Terra Resort Ubud, Dituding Gunakan Lift Sebelum Selesai

Baca juga: FIRASAT Dek Ani Tentang Tragedi Lift Maut di Ayu Terra Resort Ubud, Ini Curhatannya ke Sang Pacar

Baca juga: Salah Pati Korban Tragedi Lift Maut Ayu Terra Resort, Ini Kata Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda

Owner Ayuterra Resort, Linggawati Utomo didampingi suaminya Vincent dan pengacaranya dalam jumpa pers di Ubud, Kamis 14 September 2023.
Owner Ayuterra Resort, Linggawati Utomo didampingi suaminya Vincent dan pengacaranya dalam jumpa pers di Ubud, Kamis 14 September 2023. (Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta)

"Bukan kita. Kita ini sebenarnya hanya pengguna. Begitu dia bilang layak dipakai, ya kita ikuti. Sebelum kita bayar DP, dia menunjukkan video dari hotel lain memakai 1 sling. Karena ada rekomendasi satu hotel besar, setelah DP dan pemasangan, kita masih ragu-ragu, dikirimkan lagi video," ujar Linggawati.

Bola panas peristiwa tewasnya lima karyawan Ayuterra Resort Ubud akibat tali lift putus menuju dua arah. Selain owner Ayuterra Resort, bola juga menggelinding kepada kontraktor atau pihak vendor lift.

Ayuterra Resort telah melaporkan vendor tersebut ke Polda Bali beberapa waktu lalu. Diawali dengan laporan pidana dugaan penipuan, dan nantinya kemungkinan disusul laporan secara perdata.

Ketua Tim Hukum Ayuterra Resort, I Nyoman Wirajaya mengatakan, tudingan kepada kliennya yang disebut menggunakan lift tanpa rekomendasi pihak vendor, mengada-ada. Wirajaya balik menuding, justru pihak vendor yang memberi rekomendasi.

"Sebenarnya rekomendasi dipakai itu sudah sejak awal disampaikan oleh vendor. Kenapa saya katakan seperti itu, karena setiap kali kami menggunakan, ada beberapa kendala seperti ada keluar asap, ada tali bermasalah," ujarnya.

"Selalu mereka datang pada saat kami menyampaikan kendala. Itu artinya, mereka sendirilah yang memberikan rekomendasi untuk alat ini bisa dioperasionalkan. Jika pihak vendor tak merekomendasikan lift tersebut, seharusnya mereka marah jika ada kerusakan akibat digunakan," kata dia.

Wirajaya memaknai, teknis penggunaan lift yang diberikan vendor adalah semacam rekomendasi pemakaian. Jika vendor tidak memberikan arahan dalam mengoperasikan lift, maka tentu pihaknya tak akan memakai lift maut tersebut.

"Teknik operasional kami tidak mengerti, yang paling mengerti adalah vendor yang mengerjakan. Kenapa bisa dioperasikan, karena sudah dimentorisasi. Artinya vendor sudah memberikan teknis penggunaan pada engineering kita. Kalau tidak, kita tidak bisa menggunakan alat itu, karena tidak paham. Mana untuk turun, mana naik, atau bagaimana caranya mengoperasionalkan," kata dia.

"Semua itu atas mentor atau ajaran daripada teknisi vendor sendiri, sehingga kalau dibilang tidak ada rekomendasi dipakai, tidak mungkin tidak direkomendasikan. Karena apa, selama penggunaan alat itu, proses maintenance dan perbaikan, mereka harus bertanggung jawab," papar Wirajaya.

"Kalau tidak ada rekomendasi dari dia kita menggunakan, otomatis pada saat ada kerusakan dia akan marah pada kita. Kenapa digunakan. Justru dia datang memperbaiki, kemudian di-maintenance sesuai dengan kelayakan dari penggunaan. Jangan ngarang-ngarang, klien kita menggunakan tanpa rekomendasi menggunakan," sambungnya.

Wirajaya pun membantah tudingan yang menyebut kliennya meminta vendor memasang satu tali sling pada lift tersebut. Ia mengaku sudah punya bukti chat. Kata Wirajaya, pihak Ayuterra Resort hanya meminta agar kualitas lift bagus.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved