Berita Gianyar
TUGAS Penting PJ Bupati Gianyar Pengganti Mahayastra, Atasi Stunting Tinggi dan Kemiskinan Ekstrem
Sementara itu, Kabupaten Gianyar dalam dua tahun terakhir justru menunjukkan adanya peningkatan kasus stunting, sehingga Pj Bupati diminta bekerja
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Bali, Dewa Tagel Wirasa, dilantik menjadi Penjabat (Pj) Bupati Gianyar di Wiswa Sabha, Denpasar, Rabu (20/9/2023).
Pj Bupati Gianyar dilantik Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya. Pj Gubernur Bali meminta Pj Bupati Gianyar, berfokus pada target menurunkan stunting, dari 8 persen untuk provinsi pada tahun 2022 agar menjadi 6 persen pada akhir tahun 2023.
Sementara itu, Kabupaten Gianyar dalam dua tahun terakhir justru menunjukkan adanya peningkatan kasus stunting, sehingga Pj Bupati diminta bekerja keras menyelesaikan masalah ini.
“Hasil studi Kementerian Kesehatan tahun 2022 menunjukkan angka stunting di Kabupaten Gianyar tahun 2021 sebesar 5,1 persen dan pada tahun 2022 meningkat menjadi 6,3 persen, ada kenaikan, sementara untuk Bali pada tahun 2022 dibandingkan dengan 2021 mengalami penurunan,” ujar orang nomor satu di Pemprov Bali itu.
Setelah dilantik menjadi Pj Bupati Gianyar, Dewa Tagel Wirasa memiliki banyak tugas, salah satunya menuntaskan kemiskinan ekstrem di Gianyar. Dewa Tagel mengatakan, pihaknya harus tetap fokus kepada apa yang menjadi arahan Pj Gubernur yang sebenarnya juga merupakan arahan presiden terkait kebijakan nasional.
Baca juga: 12 Orang Meninggal Dunia Akibat Bencana Alam di Karangasem, Simak Beritanya!
Baca juga: Proyek Taman Delta Dalung Kembali Dikerjakan, Badung Glontorkan Rp 4,9 Miliar Lebih

“Yang pertama terkait kemiskinan ekstrem itu harus segera kita selesaikan. Kemudian stunting, kemudian inflasi, kemudian penggunaan produk dalam negeri yang menjadi prioritas nasional. Ini juga merupakan yang dilakukan teman-teman di kabupaten lain, termasuk di provinsi (Bali, Red) juga yang menjadi fokus penanganan,” jelasnya.
Sementara mengenai kemiskinan ekstrem, kata Dewa Tagel, sudah tersedia data yang berbasis data desa dan berupa aplikasi dari bupati sebelumnya. Sehingga nantinya ia tinggal me-review program apa saja yang ada karena untuk mempercepat penurunan angka stunting. Ia juga menargetkan setidaknya hingga akhir tahun 2023 ini angka kemiskinan ekstrem bisa berkurang dari yang sebelumnya sekitar 1,38 persen.
“Kita belum melihat lapangan, kalau sudah melihat lapangan baru kita targetkan (penurunan angka kemiskinan ekstrem). Pertama kita lihat dari APBD, karena kemiskinan tidak bisa ditangani dengan tangan kosong, harus dilakukan demgan sumber pendanaan,” imbuhnya.
Dia mengatakan, ia akan melakukan review dari APBD terlebih dahulu lalu menentukan strategi yang sudah dirancang seperti apa. Setelah itu baru melakukan akselerasi atau kolaborasi untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem. Kolaborasi ini tentu banyak pihak yang akan dilibatkan seperti instansi dari luar pemerintah.
Sementara untuk masalah pendanaan mungkin ia mengatakan akan berkolaborasi dengan pihak swasta dalam bentuk CSR. Juga bekerjasama dengan TNI/Polri. Menurutnya, ia hanya tinggal mengikuti contoh sebelumnya lalu menyempurnakan sehingga apa yang menjadi tujuan, dapat terselesaikan.
Sedangkan terkait dengan pemilu dan pilkada 2024, hal tersebut sudah menjadi salah satu tugas pokok dari Pj Kepala Daerah menjaga stabilitas dan netralitas
ASN sehingga dapat terjamin semua tahapan Pemilu dan Pilkada berjalan sesuai sebagaimana mestinya. Jadi tentu ia juga akan berkolaborasi dengan Kapolresta, Dandim, dan semua elemen untuk menciptakan stabilitas politik.
Sementara itu, sesuai dengan Permendagri bahwa jabatan di BPKAD harus diisi Plh ia mengaku belum mengetahui nama Plh-nya. Namun ia memprediksi Plh nantinya pastinya orang yang memahami keuangan. Meskipun jabatan definitif masih ia yang menjalaninya.
Ditanya apa pemicu kemiskinan ekstrem di Gianyar, Dewa mengaku kaget terlebih ia juga berasal dari Gianyar. Maka dari itu ia akan melihat data angka kemiskinan di Gianyar terlebih dahulu. Terdapat beberapa indikator menentukan kemiskinan ekstrem yang sebenarnya sepele, tetapi itu tidak diselesaikan oleh masyarakat atau desa.
“Bisa juga karena misalnya memang kebiasaan atau habbit, tetapi mereka bisa saja hidupnya sejahtera bisa makan punya motor. Nah ini yang perlu saya lihat apa yang menjadi triger mereka dikategorikan masih kemiskinan ekstrem. Sehingga itu yang akan kita selesaikan ke depan. Dalam jangka pendek dalam 2024 masih ada waktu. Kalau memang perlu support dana APBD mudah-mudahan ada slot, karena sudah ada kesepakatan dengan DPRD,” ujarnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengatakan pelantikan Pj Bupati Gianyar itu sesuai dengan keputusan Mendagri. Dewa Tagel dilantik menjadi PjBupati Gianyar menggantikan I Made Agus Mahayastra dan Anak Agung Gde Mayun yang habis masa tugasnya pada 20 September 2023.
“Saya juga tegaskan sesuai dengan SK-nya kan sudah dibaca, bahwa beliau tetap sebagai pejabat tinggi pratama. Artinya jabatannya sebagai Kepala BPKAD tetap tidak dicabut, bahkan tetap harus dilaksanakan,” jelas Dewa Indra.
Mahayastra
Gianyar
kemiskinan
stunting
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
BPKAD
Sang Made Mahendra Jaya
Gubernur Bali
Mekanisme Beasiswa Pemkab Gianyar Bali, Wajib Lulus SNBP dan SNBT |
![]() |
---|
Targetkan 49.471 Ekor Sapi, Gianyar Berupaya Tuntaskan Vaksinasi PMK |
![]() |
---|
Gianyar Target 49.471 Ekor Sapi Vaksinasi PMK, Didominasi Kecamatan Payangan 13.689 Ekor |
![]() |
---|
Jalur Maut Untuk Mobil Ceper di Ubud Bali, Dinas PU Gianyar Segera Perbaiki |
![]() |
---|
Kesulitan Lepas Cincin, Warga Minta Bantuan Damkar Gianyar Bali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.