Pilpres 2024

Duet Ganjar- Prabowo Mencuat Lagi, PDIP Buka Diri Tapi Gerindra Pesimistis, Lanjutkan Program Jokowi

Hal itu disampaikan Puan saat ditanya kemungkinan memasangkan bakal calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo dengan Prabowo.

Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Ketua DPP PDIP Puan Maharani membuka peluang untuk pertemuan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Hal itu disampaikan Puan saat ditanya kemungkinan memasangkan bakal calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo dengan Prabowo. 

Politisi asal Yogyakarta ini mengatakan, bahwa Cawapres pendampingi Ganjar telah dilakukan kajian secara mendalam oleh Ketu, PDIP Megawati Soekarnoputri. Termasuk, melakukan dialog dengan para ketua umum partai politik pendukung, Presiden Jokowi dan berkontemplasi memohon petunjuk Allah SWT. Sehingga, kini tinggal menunggu momentum yang tepat untuk diumumkan.

"Terkait dengan siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo, tunggu monentumnya, semua telah dilakukan kajian secara mendalam, dan Ibu Megawati Soekanroputri memohon perunjuk dari Tuhan yang Maha Kuasa sehingga nanti yang akan diputuskan adalah yang terbaik," jelas Hasto.

Sementara itu, Waketum Gerindra Habiburokhman menanggapi wacana adanya duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Gerindra, kata Habiburokhman, menghormati jika Puan Maharani menggulirkan peluang adanya duet Prabowo-Ganjar. Apalagi, keduanya memang memiliki kemiripan ideologis.

"Kami tentu menghormati PDIP partai besar. Kami punya kemiripan secara ideologis, lalu secara politik juga kami punya kesamaan sikap bahwa kita sama-sama memandang prestasi pemerintahan saat ini sangat bagus dan harus dilanjutkan," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (22/9).

Namun begitu, dia tidak menampik memiliki kendala untuk mewujudkan duet Prabowo-Ganjar. Yakni, baik Prabowo maupun Ganjar sama-sama diusung menjadi Bacapres di Pilpres 2024.

"Secara teknis, kami mencalonkan Pak Prabowo sebagai Capres, itu keputusan resmi partai dan sekarang didukung oleh beberapa partai politik. Pak Ganjar juga demikian adanya, ditetapkan oleh rekan-rekan di PDIP sebagai Capres," jelasnya.

"Tentu kita tidak akan memaksakan diri, nggak mungkin dalam satu koalisi ada dua Capres berarti bisa maju dua-duanya," sambungnya.

Di sisi lain, dia pun mengaku tidak masalah jika akhirnya Prabowo dan Ganjar justru harus bersaing di Pilpres 2024. Akan tetapi, keduanya bisa bersaing dengan semangat persaudaraan.

"Jadi kalau toh kita akhirnya bisa bertanding, bertandingnya pun dalam semangat persaudaraan, karena frekuensi besarnya sama, hanya soal memang kita sama-sama sudah dicapreskan dan itu sudah keputusan resmi partai masing-masing," jelasnya.

"Itu yang saya belum ada pemikiran, kita belum kepikiran bagaimana solusinya ya," tutupnya.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menyebut, semua Bacapres masih berpeluang untuk menang di Pilpres 2024.

Hal itu karena elektabilitas Bacapres belum ada yang menyentuh 60 persen. Apalagi, kata Ujang, saat ini masih ada dua poros yang masih belum menentukan bakal calon wakil presiden (Bacawapres). Mereka adalah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

"Elektabilitas Capres dan Cawapres masih belum ada yang sampai 60 persen. Jadi semuanya masih punya peluang menang yang sama soal kansnya," kata Ujang saat dikonfirmasi, Jumat.

Namun begitu, Ujang mengakui kekuatan poros Prabowo kini semakin kuat. Pasalnya, Partai Demokrat telah memutuskan mendukung eks Danjen Kopassus itu menjadi Bacapres. "Pasca Demokrat gabung, kekuatan Prabowo akan semakin kuat, bertambah tenaganya, ototnya dengan bergabungnya Demokrat," jelasnya.

Lebih lanjut, Ujang menambahkan semua kekuatan politik yang sudah ada saat ini masih bisa berubah sampai waktu pendaftaran Capres dan Cawapres dalam satu bulan ke depan. "Semuanya masih dinamis, sampai hari ini belum dibuka pendaftaran Capres dan Cawapres. Jadi segala kemungkinan bisa terjadi dan berubah," tandasnya. (Tribun Network).


Lanjutkan Program Jokowi

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved