Berita Denpasar

Banyak Kios dan Los di Pasar Tradisional di Denpasar Kosong, Pedagang Ingin Tinggalkan Pasar

Banyak kios dan los di pasar tradisional di Pasar Badung yang kosong. Hal ini membuat pedagang yang bertahan ingin meninggalkan pasar.

Tribun Bali/Putu Supartika
Suasana kios dan los yang kosong di Pasar Badung lantai 3 dan 4 


Kondisi ini membuatnya ingin meninggalkan pasar. 


Hanya saja dia mengaku masih belum memiliki pekerjaan lain untuk menyambung hidup. 


"Saya tidak ada pilihan. Tapi sepinya ini saya perkirakan akan berlanjut yang kemungkinan akan ikut tutup kios ini," ujarnya. 

Baca juga: Tiga Kendaraan Hilang di Parkir Pasar Badung Sejak 2022, Dua yang Memenuhi Syarat Klaim Kehilangan


Ia pun berharap ada kemudahan semisal biaya operasional dan sewa bisa ditekan. 


Saat ini dia mengaku masih membayar Rp500 ribu per bulan. 


Dia berharap jika biaya bulanan bisa Rp50 ribu kemungkinan dia masih bisa bertahan. 


Sementara itu, Dirut Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar Ida Bagus Kompyang Wiranata mengatakan, sebenarnya pedagang saat ini sudah diberikan keringanan biaya sewa. 


Semestinya mereka bayar Rp300 ribu per bulan, namun kini hanya bayar Rp175 ribu. 


Ditambah biaya operasional pedagang (BOP) Rp7.500 kali 30 hari menjadi total yang harus dibayar pedagang adalah Rp400 ribu per bulan. 


"Mudah mudahan dengan selesainya renovasi Pasar Kumbasari akan berdampak ke Pasar Badung," katanya.


Sebelumnya ia membenarkan adanya kios dan los kosong di Pasar Badung


Ia mengungkapkan jumlahnya mencapai 50 persen dari jumlah pedagang di lantai 3 dan 4. 


Sedangkan lantai 2 dan 3 masih terisi penuh.


Dia menuturkan, banyak pedagang yang relokasi ke Pasar Lokitasari pascakebakaran terdahulu belum kembali lagi ke Pasar Badung


"Jika pedagang tersebut kembali, suasana akan ramai lagi," katanya. 


Kekosongan kios dan los inipun dikatakan olehnya, berpengaruh terhadap pendapatan perumda. 


Hal tersebut karena banyak pedagang yang memiliki tunggakan pembayaran iuran BOP. 


Menurutnya, kekosongan ini tidak hanya terjadi di Pasar Badung, namun juga teejadi Pasar Kumbasari, Pasar Satria dan Pasar Kereneng.


Bahkan ada yang telah mengembalikan tempat berjualan. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved