Berita Klungkung

TERUNGKAP, Perjalanan Spiritual Ketum PDIP Megawati di Nusa Penida, Cok Rat Setia Menemani

TERUNGKAP, Perjalanan Spiritual Ketum PDIP Megawati di Nusa Penida, Cok Rat Setia Menemani

Tribun Bali/Rizal Fanany
Ketua Umum PDIP, Megawati didampingi Gubernur Bali sekaligus Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, Sekjen PDIP, Hasto Kristianto dan Prananda Prabowo menghadiri malam budaya Kongres V PDIP di Bali, tepatnya di Grand Inna Bali Beach, Sanur, Rabu (7/8/2019). 

TRIBUN-BALI.COM - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pernah melakoni perjalanan spiritual ke Nusa Penida, pada saat PDI (cikal bakal PDIP) dalam masa-masa sulit sekitar tahun 1996-1997.

Bahkan Megawati pada masa itu menginap sehari di rumah warga yang sederhana di Desa Ped, Nusa Penida.

I Wayan Pedoman (85) berjalan berlahan keluar dari kamarnya. Tokoh asal Desa Ped, Nusa Penida tersebut sudah tampak renta.

Baca juga: Disapu Ombak di Tebing Nusa Penida, Wayan Sutrisna Teriak Minta Tolong Ditengah Gelapnya Malam

Ia berusaha mengingat-ingat bagaimana sosok yang dikaguminya, Megawati  pernah menginap di rumahnya yang sederhana di Banjar Bodong, Desa Ped, Nusa Penida.

"Saya sudah lupa, tapi itu pada masa orde baru. Saat itu belum namanya PDIP, masih namanya PDI," ujar Wayan Pedoman, yang saat ditemui bertelanjang dada dan hanya menggunakan sarung.

Meski sudah renta, suara dari Wayan Pedoman masih terdengar tegas.

Baca juga: Ibu Muda di Jembrana Nekat Memperdaya Bocah 11 Tahun, Kini Berakhir Fatal

Ia selama ini dikenal sebagai tokoh sepuh PDIP di Nusa Penida.

Tidak banyak yang ia ingat,  peristiwa Megawati ke ke Nusa Penida pada masa itu. Namun kedatangan presiden ke-5 ke Nusa Penida itu sangat mendadak.

"Megawati saat itu datang ke Nusa Penida sangat mendadak. Saya ditunjuk menyambut," ungkap Wayan Pedoman, didampingi istrinya Ayu Karcita (79).

Waktu itu sore hari, rombongan Megawati datang ke rumahnya di Banjar Bodong, Desa Ped.

Dari rombongan itu, Wayan Pedoman hanya ingat dua nama yang mendampingi Megawati, yakni politisi senior PDIP Klungkung, almarhum I Wayan Sutena, serta mantan Bupati Badung Anak Agung Oka Ratmadi atau Cok Rat.

"Ketika itu belum ada jalan bagus seperti sekarang. Tiba-tiba Megawati kesini. Saya malu waktu itu, karena tidak ada persiapan," jelas Wayan Pedoman.

Setibanya di kediaman Wayan Pedoman, Megawati duduk di teras rumah. Wayan Pedoman tidak ingat lagi, apa yang sempat dikatakan Megawati saat itu. Setelah bersitirahat sebentar di rumah Wayan Pedoman, Megawati sempat melakukan perjalanan spiritual ke Pura Puncak Mundi di Desa Klumpu, Nusa Penida. Ia sangat ingat, pada masa itu PDI sedang dalam masa-masa sulit dan dalam tekanan pemerintahan Orde Baru.

"Megawati saat ke Pura Puncak Mundi, yang jadi sopirnya anak saya," ungkap Wayan Pedoman.

Setelah kembali dari Pura Puncak Mundi, tidak memungkinan Megawati dan rombongan kembali ke Klungkung daratan atau ke Denpasar. Sehingga ia menginap semalam di kediaman Wayan Pedoman. Kamar yang ditempati Megawati itu memiliki luas sekitar 4 meter X 3 meter. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved