“Sehingga kalau kita janjian sama orang kita bisa janjian tepat waktu dan memastikan ada di tempat tertentu saat waktu yang kita inginkan. EBRT ini salah satu kelebihannya itu sehingga yang diharapkan tidak terganggu dengan kemacetan. Jadi dia akan mendapatkan satu priority pada persimpangan. Kedua, dia akan dedicated. Sebagian tempat itu akan didedicated sehingga nantinya yang akan menjadi utama adalah bis,” paparnya.
Untuk mencapai bis ini maka diutamakan adalah orang-orang yang bisa berjalan kaki dengan nyaman dan menggunakan sepeda atau sepeda listrik, misalnya. Ini kuncinya untuk bisa memperbaiki sistem mobilitas karena kalau tidak maka akan selama-lamanya terjebak pada kemacetan. Padahal orang datang ke Bali akan lebih banyak dan yang memerlukan pelayanan akan lebih besar.
“Masyarakat kita juga semakin banyak setiap tahun. Maka mau tidak mau kita harus bertransformasi menuju public transport. Ini bukan suka atau tidak suka. Tapi kelihatannya tidak akan ada lagi pilihan, kecuali itu,” katanya. (sar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.