Berita Jembrana

Warga Khawatir Peredaran Rokok Bodong di Jembrana, Sasar Anak-anak, Simak Beritanya! 

Hal ini berdampak ke rasa waswas pihak orang tua, karena anak sekolah justru lebih gampang membeli rokok tersebut.

Pexels.com fotografer Geri Pix
Ilustrasi - Sebagian masyarakat Jembrana, khususnya para orang tua siswa diresahkan dengan peredaran rokok tanpa cukai alias rokok ilegal. Peredaran rokok ilegal disebut sudah mulai merambah di pelosok desa wilayah Jembrana. Hal ini berdampak ke rasa waswas pihak orang tua, karena anak sekolah justru lebih gampang membeli rokok tersebut. Mengingat harganya jauh lebih murah dari rokok legal yang beredar di pasaran. 

TRIBUN-BALI.COM  - Sebagian masyarakat Jembrana, khususnya para orang tua siswa diresahkan dengan peredaran rokok tanpa cukai alias rokok ilegal.

Peredaran rokok ilegal disebut sudah mulai merambah di pelosok desa wilayah Jembrana.

Hal ini berdampak ke rasa waswas pihak orang tua, karena anak sekolah justru lebih gampang membeli rokok tersebut.

Mengingat harganya jauh lebih murah dari rokok legal yang beredar di pasaran.


"Anak-anak juga sudah mulai ada yang beli rokok. Mungkin harganya jauh lebih murah dari rokok bercukai. Kami juga kawatir dengan kesehatan anak-anak kita ke depannya," ungkap seorang warga di Kecamatan Negara. 

Baca juga: BBM Non Subsidi Naik Harga! Memungkinkan Migrasi dari Pertamax ke Pertalite

Baca juga: Warung dan Toko Kehabisan Stok Air Minum di Nusa Penida Klungkung Bali

Ilustrasi rokok -Sebagian masyarakat Jembrana, khususnya para orang tua siswa diresahkan dengan peredaran rokok tanpa cukai alias rokok ilegal.

Peredaran rokok ilegal disebut sudah mulai merambah di pelosok desa wilayah Jembrana.

Hal ini berdampak ke rasa waswas pihak orang tua, karena anak sekolah justru lebih gampang membeli rokok tersebut.

Mengingat harganya jauh lebih murah dari rokok legal yang beredar di pasaran.
Ilustrasi rokok -Sebagian masyarakat Jembrana, khususnya para orang tua siswa diresahkan dengan peredaran rokok tanpa cukai alias rokok ilegal. Peredaran rokok ilegal disebut sudah mulai merambah di pelosok desa wilayah Jembrana. Hal ini berdampak ke rasa waswas pihak orang tua, karena anak sekolah justru lebih gampang membeli rokok tersebut. Mengingat harganya jauh lebih murah dari rokok legal yang beredar di pasaran. (Ilustrasi/pixabay.com)


Menurutnya, peredaran rokok ilegal perlu pengawasan yang lebih ketat dari instansi terkait.

Karena jika dibiarkan, ini akan merugikan kesehtan masyarakat terutama anak-anak.

Selain itu juga menyebabkan pemilik warung yang menjual rokok bercukai sepi pembeli.

Mengingat sasaran rokok tanpa cukai ini adalah warung kecil dengan modus menjualnya secara sembunyi-sembunyi.


"Kami harap ini diawasi oleh pihak terkait. Kami para warung yang jual rokok legal atau bercukai juga bisa merugi," harapnya. 


Sementara itu, Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gde Juliana menanggapi perihal keluhan sebagian masyarakat tersebut.

Tentunya informasi seperti ini akan ditindaklanjuti dengan menggandeng pihak terkait dalam hal ini bea cukai.


"Kita terima informasinya dan segera lakukan penyelidikan dulu. Tentunya koordinasi dengan instansi terkait juga dilakukan. Apalagi sudah pernah kita ungkap sebelumnya," tegasnya. 


Menurut perwira melati dua di pundak ini, hal yang menjadi atensi adalah soal perilaku anak-anak yang mulai merokok. Hal ini tentunya sangat tidak dibenarkan. 


"Yang jelas anak-anak itu tidak boleh merokok. Jenis apapun itu. Informasi ini akan kita telusuri lebih lanjut," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved