Warung dan Toko Kehabisan Stok Air Minum di Nusa Penida Klungkung Bali

TRIBUN-BALI.COM - Banyak warung dan toko grosir di Nusa Penida, Klungkung dilaporkan kehabisan stok air minum kemasan. Warga mengaku kesulitan mendapatkan air minum kemasan dengan berbagai merek.

"Saya sudah cari ke berbagai grosiran di Nusa Penida, semua mengaku kehabisan stok air minum kemasan. Saya yang pedagang saja sulit cari air minum kemasan, bagaimana masyarakat umum," ujar Dewa warga Desa Ped, Nusa Penida, Kamis (19/10).

Dewa mengungkapkan, sebenarnya ada distributor resmi dari sebuah perusahaan air minum kemasan di Nusa Penida. Namun distributor tersebut juga tidak punya stok air minum kemasan untuk dipasarkan di Nusa Penida.

Ia memperkirakan, langkanya air kemasan ini dampak dari antrean angkutan barang untuk menyebrang ke Nusa Penida. "Kemungkinan temen-teman yang mengangkut produk air minum kemasan masih antre, belum bisa lewat ke Nusa Penida," ungkap dia.

Baca juga: Tukang Angkut Terlacak Berkat KTP di Mobil, Kasus Perburuan Kijang, Babi Hutan dan Rusa di TNBB

Baca juga: Polresta Denpasar Terjunkan 120 Personel Dalam Operasi Mantap Brata Agung 2023-2024

Ia berharap ada solusi masalah ini. Misalnya mendahulukan penyebrangan kebutuhan pokok ataupun air minum kemasan yang sangat dibutuhkan masyarakat. Kata dia, ketersediaan air minum kemasan sangat penting.

Selain untuk kebutuhan masyarakat di Nusa Penida, air minum kemasan menjadi kebutuhan untuk menunjang pariwisata. "Jangan sampai wisatawan ngeluh karena cari air kemasan saja susah di Nusa Penida. Kalau pengalaman seperti ini diceritakan, tentu menjadi citra buruk juga bagi pariwisata Nusa Penida," ungkap dia.

Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten Klungkung, I Wayan Ardiasa mengatakan, masalah kelangkaan air minum kemasan di Nusa Penida juga disampaikan anggota dewan saat sidang gabungan, Rabu kemarin.

Ia akan segera mengecek terkait informasi kelangkaan air minum kemasan tersebut. "Baru informasi saja, akan segera kami telusuri. "Informasi itu (kelangkaan air minum kemasan) baru kemarin juga saya terima, dari masukan anggota dewan saat rapat gabungan," ujar Ardiasa. (mit)