Berita Karangasem
Anak Broken Home Rentan, Kekerasan Perempuan & Anak, PPA Dinsos Ingin Gelar Literasi ke Pelosok
Kasus tersebut meliputi meliputi pelecehan, perundungan, persetubuhan, pencurian, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kecelakaan lalu lintas, penelan
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Otoritas mencatat kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Karangasem mencapai 39 kasus pada tahun 2023. Data ini diprediksi masih akan meningkat terlebih ada kasus yang belum direkap.
Kasus tersebut meliputi meliputi pelecehan, perundungan, persetubuhan, pencurian, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kecelakaan lalu lintas, penelantaran, hingga kasus penganiayaan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD ) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Dinas Sosial Karangasem, Nyoman Budiartini menjelaskan, pada tahun 2022, tercatat peristiwa yang sama mencapai 45 kasus.
"Tahun 2023 sebanyak 39 kasus. Rinciannya 24 kasus anak dan 15 kasus perempuan. Ada KDRT tiga kasus, pelecehan seksual atau persetubuhan lima kasus, penelantaran satu kasus, penganiayaan dua kasus, sisanya kasus lain," kata Budiartini, Selasa (24/10).
Ia menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan naiknya kasus kekerasan perempuan dan anak. Satu di antaranya adalah perkembangan teknologi dengan bebasnya penggunaan media sosial.
Baca juga: Anjlok di Harga Rp 5.000 per Kilogram, Kemarau Panjang Membuat Buah Anggur Mengecil
Baca juga: Lemparan Linggis Menantu Lukai Wajah Arta, Robetrus Ribut dengan Istri Kemudian Mengamuk

"Sekarang orang cepat akses internet. Menonton film yang mudah merangsang sehingga anak-anak jadi korban," demikian jelasnya.
Selain itu, faktor ekonomi juga ada andilnya. Anak broken home yang tidak mendapat perhatian orang tua akan rentan menjadi korban. Rendahnya pendidikan, kata Budiartini, juga menjadi pemicunya, terutama mereka yang tinggal di daerah pegunungan dan pelosok.
"Saya meminta remaja dan siswa untuk waspada dan hati-hati. Orangtua harus terus menjaga dan memantau anaknya," pesan Budiartini.
Ia mengaku akan menggencarkan sosialisasi ke masyarakat, sekolah, hingga banjar hingga di wilayah pelosok desa. Masyarakat akan mendapatkan materi pemahaman hukum dalam mencegah kasus seperti ini.
"Dalam waktu dekat kami akan melaksanakan kerja sama dengan Dinas Komunikasi Informasi (Diskominfo) Karangasem untuk menggelar literasi digital. Sasarannya remaja, anak SMP, SMA dan setingkat," jelas Budiartini. (ful)
3 Pelinggih Pura Dadia Penataran Tangkas Rusak Parah, Truk Seret Kabel di Karangasem |
![]() |
---|
KRONOLOGI Truk Seret Kabel di Karangasem, Tiga Palinggih Pura Penataran Tangkas Roboh |
![]() |
---|
Dewan Minta PAD Karangasem Dinaikkan Belasan Miliar, Singgung Kebocoran Galian C |
![]() |
---|
Hindari Pemotor Menyalip, Truk Terguling Hantam Warung di Nongan Karangasem |
![]() |
---|
Rumah Lansia di Karangasem Bali Terbakar, Basri Tewas Terjebak Api |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.