Berita Buleleng
Warga Khawatir Api Turut Membakar Pipa Air, Kebakaran Hutan di Bukit Desa Tejakula
Hutan yang ada di bukit Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng terbakar pada Jumat (27/10/2023) pagi.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Hutan yang ada di bukit Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng terbakar pada Jumat (27/10/2023) pagi.
Sebanyak 20 petugas pun dikerahkan untuk melakukan upaya penyekatan agar api tidak sampai membakar pipa air dan masuk ke kebun warga.
Kepala UPTD KPH Bali Utara, Wayan Suardana mengatakan sumber api berasal dari bukit Desa Subaya, Kecamatan Kintamani, Bangli.
Baca juga: DPRD Buleleng Minta Pos Dana BTT Ditingkatkan Minimal Rp 20 Miliar
Kebakaran di Bukit Subaya itu diperkirakan terjadi sejak dua atau tiga hari yang lalu. Api sulit dipadamkan lantaran semak yang ada di daerah tersebut cukup tebal.
Hingga pada Jumat pagi, api terpantau mulai menjalar hingga ke wilayah perbatasan di Bukit Desa Tejakula.
"Sampai Jumat siang ini terpantau masih ada kepulan asap di atas bukit Desa Tejakula," terangnya.
Baca juga: Polres Buleleng Tetapkan Tiga Pelaku Perburuan Liar di TNBB sebagai DPO
Suardana menyebut jarak api dengan kebun warga sekitar 500 meter. Sementara jarak dengan pemukiman warga sekitar dua kilometer.
Kendati tergolong cukup jauh, namun pemantauan ketat terus dilakukan oleh petugas KPH Bali utara bekerjasama dengan Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Tejakula, BPBD Buleleng serta TNI-Polri.
Baca juga: 13 Hektar Hutan Lindung Terbakar di Kawasan Bukit Catu Buleleng
Pihaknya juga telah membuat penyekatan dengan jarak satu hingga dua meter, agar api tidak masuk ke kebun warga serta membakar pipa air.
Mengingat pipa air tersebut digunakan untuk menyalurkan air bersih yang bersumber dari Desa Subaya, Kintamani untuk warga di tiga desa yang ada di Buleleng, yakni Desa Tejakula, Penuktukan dan Les.
"Ada pipa air yang disalurkan dari Desa Subaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di Desa Tejakula, Desa Penuktukan dan Desa Les. Jadi pemantauan harus terus dilakukan agar jangan sampai pipa air itu ikut terbakar. Sudah dilakukan penyekatan juga," terangnya.
Baca juga: Dugaan Korupsi Pengadaan Buku di Disdik Buleleng, Mantan Kajari Buleleng Ditahan di LP Kerobokan
Di dalam kawasan Bukit Tejakula itu kata Suadana terdapat beberapa jenis pohon yang dilindungi seperti Sonokeling dan Ampupu. Namun dari pemantauan sejauh ini api hanya membakar semak-semak kering yang ada di bukit tersebut.
"Untuk yang di daerah Subaya sudah ada beberapa pohon yang terbakar. Kalau daerah Tejakula yang terbakar hanya semak-semak dan tanaman alam."
"Kami tidak bisa melakukan upaya pemadaman karena lokasinya jauh dan sulit dijangkau armada damkar. Jadi kami sementara lakukan upaya penyekatan saja," jelasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.