Berita Jembrana
Satpol PP Jembrana Terima 40 Laporan Hewan Liar, Didominasi Penanganan Ular Masuk Rumah
40 laporan yang diterima Petugas Damkar dan Penyelamatan meliputi hewan liar jenis monyet, ular, anjing, tawon dan biawak
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Bidang Damkar dan Penyelamatan, Satpol PP Jembrana melakukan penanganan 40 laporan hewan liar selama 2023 ini.
Jumlah laporan tersebut dengan berbagai hewan liar, mulai dari monyet, ular hingga biawak.
Namun, selama ini laporan terkait penanganan ular terbanyak.
Secara umum, laporan tersebut karena hewan liar tak bisa dievakuasi pelapor dan ditakutkan membahayakan keselamatan warga.
Baca juga: Kadis Damkar dan Pariwisata Denpasar Dilantik
Menurut data yang berhasil diperoleh, 40 laporan yang diterima Petugas Damkar dan Penyelamatan meliputi hewan liar jenis monyet, ular, anjing, tawon dan biawak.
Hewan liar jenis ular merupakan laporan terbayak, yakni 28 laporan.
Disusul, anjing dan tawon masing-masing 4 laporan, 3 laporan penanganan biawak dan satu laporan penanganan monyet.
"Selama ini, penanganan ular yang paling banyak di Jembrana ini," kata Kabid Damkar dan Penyelamatan, Satpol PP Jembrana, I Kadek Rita Budhi Adnyana saat dikonfirmasi.
Dia melanjutkan, secara umum laporan yang dilakukan warga karena tak bisa dievakuasi sendiri dan kerap mengancam keselamatan warga/pelapor.
Sehingga, petugas kita langsung melakukan penanganan.
"Tapi kita imbau kepada seluruh masyarakat agar tidak sembarangan melakukan evakuasi hewan liar yang masuk ke rumah atau gedung dan lainnya, karena bisa berpotensi membahayakan," jelasnya.
Dia menegaskan, untuk masyarakat yang menemukan hewan liar agar segera melaporkan ke pihaknya untuk dilakukan penanganan.
Penanganan akan dilakukan petugas profesional dengan alat yang dimiliki.
"Karena berpotensi membahayakan, petugas yang menangani tetap sesuai SOP. Misalnya menggunakan alat pelindung diri dan menggunakan alat yang sesuai. Kami harap dilaporkan ke kami saja agar kita tangani dan tidak kemudian hari mengancam keselamatan warga," tandasnya.
Terakhir, seekor ular piton sepanjang 1,5 meter bikin panik penjaga apotek di wilayah Banjar Pasar, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Kamis 2 November 2023 pagi.
Sebab, ular tersebut masuk ke talang air apotek.
Sehingga karyawannya langsung melaporkannya ke Petugas Damkar Jembrana dan berhasil dievakuasi dalam kurun waktu sekitar 3 jam.
Kumpulan Artikel Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.