Hari Pahlawan
Kisah Perjuangan Ida Dewa Agung Jambe, Raja Klungkung Yang Dinobatkan Sebagai Pahlawan Nasional
Raja Klungkung, Ida Dewa Agung Jambe resmi ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Sampai adanya penyerangan terhadap beberapa tentara kolonial oleh masyarakat di wilayah Gelgel.
Hal ini tidak diterima kolonial, yang berujung ultimantum kepada Kerjaaan Klungkung agar menyerah ke Kolonial paling lambat 22 April 1908.
Namun, ultimatum itu tidak diperdulikan oleh Ida Dewa Agung Jambe Pasukan dari Kerajaan Klungkung justru bersiap diri, mengingat tanggal 20 April 1908, kolonial Belanda menambah pasukan yang didatangkan dari Batavia (Jakarta).
Tanggal 21 April 1908, pasukan kolonial Belanda berlabuh di sekitar Pantai Jumpai dan langsung memborbardir wilayah Gelgel, Satria, dan Semarapura.
Masyarakat yang bersenjata keris dan tombak , dengan berani menghalau serangan meriam dari kolonial.

Serangan pasukan Klungkung baru dapat dapat dipatahkan setelah 6 hari pertempuran.
Pertempuran 6 hari berturut-turut membuat kolonial kehilangan cukup banyak pasukan.
Tanggal 27 April 1908, kolonial kembali mengirim pasukan dan berlabuh di Kusamba dan Jumpai.
Masyarakat di dua desa tersebut melakukan perlawanan, untuk menghalau pasukan kolonial masuk ke pusat pemerintahan Kerajaan Klungkung di Semarapura.
Sampai akhirnya Belanda berhasil mengepung istana.
Baca juga: CONTOH Puisi Tema Hari Pahlawan 2023: Penuh Makna dan Kata Mengharukan, Cocok untuk Tugas Sekolah
Ida Dewa Agung Jambe Laksanakan Dharmaning Ksatria
Puncaknya tanggal 28 April 1908, Belanda berhasil menembus pertahanan Kerajaan Klungkung dan merangsek masuk ke dalam istana.
Tepatnya di depan Pemedal Agung. Semua rakyat berpakaian putih mengorbankan jiwa raga untuk puputan (Bertempur habis-habisan) di depan istana kerajaan.
"Tidak hanya rakyat, keluarga kerajaan hingga putra mahkota saat itu yang masih anak-anak, Ida I Dewa Agung Gede Agung ikut keluar istana untuk bertempur dan gugur bersama kerabat kerajaan lainnya," ungkap Ida Dalem Semara Putra.
Sampai akhirnya Belanda berhasil mengepung istana.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.