Hari Pahlawan
Kisah Perjuangan Ida Dewa Agung Jambe, Raja Klungkung Yang Dinobatkan Sebagai Pahlawan Nasional
Raja Klungkung, Ida Dewa Agung Jambe resmi ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Puncaknya tanggal 28 April 1908, Belanda berhasil menembus pertahanan Kerajaan Klungkung dan merangsek masuk ke dalam istana.
Tepatnya di depan Pemedal Agung. Semua rakyat berpakaian putih mengorbankan jiwa raga untuk puputan (bertempur habis-habisan) di depan istana kerajaan.
"Tidak hanya rakyat, keluarga kerajaan hingga putra mahkota saat itu yang masih anak-anak, Ida I Dewa Agung Gede Agung ikut keluar istana untuk bertempur dan gugur bersama kerabat kerajaan lainnya," ungkap Ida Dalem Semara Putra.
Saat itulah sang raja Ida Dewa Agung Jambe melaksanakan Dharmaning Ksatria, yaitu kewajiban tertinggi seorang kesatria sejati.
Ia keluar istana, ikut pertempuran dan gugur bersama rakyatnya di depan depan Pemedal Agung.
"Pemedal Agung di areal Kerta Gosa merupakan saksi bisu perang Puputan Klungkung. Pada masanya, menunjukkan sikap masyarakat Bali, yang menempatkan kedaulatan dan kehormatan di atas segala-galanya. Semangat dan rasa nasionalime itulah yang harusnya diwariskan oleh generasi muda saat ini," jelas Ida Dalem Semara Putra.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.