Berita Buleleng
768 Atlet Kontingen Buleleng Jalani Tes Fisik Jelang Porprov
Sebanyak 769 atlet kontingen Buleleng menjalani tes fisik di GOR Undiksha Jinengdalem, Jumat (10/11/2023).
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Sebanyak 769 atlet kontingen Buleleng menjalani tes fisik di GOR Undiksha Jinengdalem, Jumat (10/11/2023).
Tes fisik ini dilakukan oleh KONI Buleleng untuk menjaring atlet yang akan bertarung pada Porprov 2025 mendatang.
Ketua Umum KONI Buleleng Ketut Wiratmaja mengatakan, tes fisik ini dilakukan selama tiga hari, terhitung sejak Jumat (10/11/2023) hingga Minggu (12/11/2023), bekerja sama dengan Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK) Undiksha.
Baca juga: Pemain Rebab di Buleleng Terakhir Ditemukan 1979, Mulai Langka, Disbud Gelar Pelatihan pada Seniman
Atlet senior dan junior mengikuti 17 item tes ini untuk diukur sejauh mana kecepatan dan daya tahan tubuh yang dimiliki.
Seperti tensi, tinggi dan berat badan, ketebalan lemak, speed, kecepatan reaksi visual dan audio, kelenturan, keseimbangan, power otot tungkai, power otot punggung, kekuatan peras tangan, ekspanding bahu, ketangkasan, kekuatan otot perut, hingga daya tahan jantung.
Baca juga: Minimalisir Kekerasan Hingga Bullying, Disdikpora Buleleng Bentuk TPPK
“Hasil tes fisik pertama ini nanti kami berikan kepada masing-masing pelatih di setiap Pengkab. Sehingga mereka tahu gambaran bagaimana kondisi fisik atlet mereka,” jelas Wiratmaja.
Hasil tes fisik ini juga akan menjadi parameter pelatih di masing-masing Pengkab untuk mengambil kebijakan dalam pembinaan, untuk dapat mendorong atletnya berprestasi di setiap event regional, nasional bahkan internasional.
Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Provinsi Bali, Karangasem dan Buleleng Urutan Teratas
Wiratmaja juga menyebut tes fisik serupa akan kembali dilakukan pada bulan Juli 2024, sebagai tahapan pembentukan tim definitif Porprov 2025.
KONI Buleleng juga sudah menyusun strategi untuk memaksimalkan capaian prestasi kontingen Buleleng. Salah satunya dengan memperpanjang masa training center yang semula hanya 3 bulan menjadi 5 bulan.
“Penyempurnaan ini kita harapkan bisa meningkatkan perolehan medali,” terangnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.