Berita Gianyar
Petani di Payangan 'Dijajah' Monyet Sejak 2021, Wayan Kira Sebut Semakin Sulit Dikendalikan
Petani di Payangan 'Dijajah' Monyet Sejak 2021, Wayan Kira Sebut Semakin Sulit Dikendalikan
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Fenty Lilian Ariani
Di dinding galian cuga di buat cekung agar monyet yang jatuh ke bawahnya tidak bisa naik lagi ke permukaan.
"Dulu, warga gotong royong membuat galian berhari-hari, hal ini untuk mengurangi jumlah kawanan monyet. Tapi sekarang sulit, karena kebanyakan petani sudah enggan. Dulu kan penghidupan memang hanya dari hasil kebun," jelasnya.
Saat ini, pihaknya mengusir monyet hanya dengan mengusirnya. Dan, hal tersebut pun diakui tak efektif.
"Di siang hari kami bisa menghalau kawanan monyet, namun di malam hari mereka beraksi lagi. Kami tidak memiliki harapan apa lagi, kemampuan petani sangat terbatas," ujarnya.
Baca juga: Mitra Devata Cup IV Bergulir Bulan Desember, Dihadiri Legenda-legenda Sepak Bola Indonesia
Kelian Subak Abian Buahan Kaja, Made Sandiasa mengatakan, monyet yang menyerang kebun ini memang datang dari sungai siap. Hal itu dikarenakan habitatnya tergerus perubahan zaman.
"Kami berharap pemerintah memberikan solusi, sehingga petani nyaman berkebun. Agar tidak, petani capek-capek menanam, monyet yang panen, hal ini menyebabkan petani malah enggan berkebun dan mencoba peruntungan di sektor pariwisata atau jasa lain seperti buruh bangunan," ujarnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.