Berita Buleleng

Banyak Penolakan, Kadis Kesehatan Buleleng Tegaskan Nyamuk Mengandung Wolbachia Aman

Penyebaran telur nyamuk mengandung wolbachia di rumah tangga asuh yang tersebar di 55 desa di Buleleng ditunda. 

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, dr Sucipto. Ia menyatakan wolbachia aman dan tidak ada efek samping. 

Pasalnya, metode yang sebelumnya sering dilakukan yakni 3M (Menguras, Mengubur dan Menutup) Plus (menanam tanaman pengusir nyamuk) hingga fogging dinilai kurang efektif dalam menekan kasus DBD. 


"Kasus DBD di Bali selalu tinggi, khususnya di Buleleng. Bali ini daerah pariwisata, sangat tergantung dengan keamanan dan kesehatan. Jadi ini harus menjadi perhatian serius, kami akan coba kendalikan DBD dengan metode baru ini (Wolbachia,red)," terangnya. 


Wolbachia kata Kariyasa adalah bakteri alami yang terdapat di 50 persen serangga seperti lalat buah, lebah dan kupu-kupu. 

Wolbachia kemudian dimasukkan ke dalam nyamuk aedes aegypti, sehingga wolbachia ini dapat menghambat perkembangan virus dengue di dalam tubuh nyamuk.

Ada sebanyak 10 juta nyamuk aedes aegypti yang mengandung wolbachia, yang akan diproduksi setiap minggunya di sebuah Laboratorium yang ada di Denpasar. 


"Nyamuk aedes aegypti yang mengandung wolbachia nanti akan disebarkan di seluruh kecamatan di Buleleng. Nyamuk ber-wolbachia akan kawin dengan nyamuk aedes aegypti yang ada di wilayah setempat, sehingga nantinya bisa menghasilkan keturunan yang ber-wolbachia."

"Sementara apabila nyamuk ber-wolbachia menggigit orang yang terkena DBD, tidak akan mentransfer virus DBD ke orang lain," jelas Kariyasa. (*)

 

Berita lainnya di Wolbachia

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved