Berita Klungkung

Tiga Warga Meninggal, Klungkung Belum Gunakan Metode Wolbachia Untuk Kendalikan Demam Berdarah

Tiga Warga Meninggal, Klungkung Belum Gunakan Metode Wolbachia Untuk Kendalikan Demam Berdarah

Pixabay
Ilustrasi nyamuk - Dinkes Gianyar Gencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk, DBD Telah Jangkiti 229 Warga di 2023 

 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Upaya pengendalian penyakit demam berdarah, dengan metode wolbachia belum dapat diterapkan di seluruh daerah di Bali.

Di Kabupaten Klungkung, belum ada rencana untuk mencegah demam berdarah dengan metode menginfeksi nyamuk aedes aegypti dengan bakteri wolbachia tersebut.

"Kalau di Kabupaten Klungkung, kami belum ada rencana terkait hal itu (pengendalian demam berdarah dengan metode wolbachia," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, drg. I Gusti Ayu Ratna Dwijawati, Selasa (14/11/2023).

Di Klungkung, saat ini upaya pencegahan demam berdarah masih dilakukan dengan memaksimalkan upaya PSN (pemberantasan sarang nyamuk).

Baca juga: Nyawa Gusti Ngurah Adit dan Wanita Asal Bandung Melayang, Berboncengan Terakhir di Bali

Hal ini diharapkan dilakukan disetiap rumah tangga, mengingat saat ini mulai pancaroba atau peralohan dari musim kemarau ke penghujan.

"Upaya PSN lebih ditingkatkan lagi," ungkap Ratna Dwijayanti.

Beberapa upaya PSN antara lain, memeriksa tempat yang digunakan untuk penampungan air, dan memastikan agar genangankan tidak menjadi tempat untuk bersarangnya nyamuk.

Melakukan gotong royong berkala untuk membersihkan lingkungan secara bersama-sama. 

Hal lain yang dapat dilakukan, bisa juga menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk. 

Baca juga: Made Supartini Jadi Korban Anak Tiri, Polres Buleleng Ungkap Modus Operandi Pelaku

Dari data kasus DBD di Klungkung selama 2023 dari bulan Januari sampai Juli 2023 sudah mencapai 624 kasus.

Terbanyak di Januari sebanyak 101 kasus, lalu setiap bulan mengalami tren penurunan kasus misal Februari 93 kasus, Maret 85 kasus, April 79 kasus, Mei 58 kasus, Juni 48 kasus,  Juli 44 kasus, Agustus 37 kasus, September 37 kasus, dan Oktober 42 kasus

Dari jumlah kasus DBD di Klungkung pada 2023 itu, 3 pasien diantaranya meninggal dunia. seorang diantaranya merupakan balita berusia 10 bulan, meninggal dengan DBD pada Maret 2023.

Sementara jika dibandingkan dengan data tahun 2022, jumlah kasus DBD di Klungkung mencapai 617 kasus selama setahun dari Januari sampai Desember 2022. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved