Berita Bali
Ada Masyarakat yang Kontra, Pj Gubernur Bali Minta Penyebaran Nyamuk Wolbachia Ditunda
Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya mengatakan metode Wolbachia ditunda bukan ditolak.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya mengatakan metode Wolbachia ditunda bukan ditolak.
Penundaan dikatakan PJ Gubernur untuk sosialisasi lebih dalam karena ada masyarakat yang kontra.
Supaya tidak terbelah, pemerintah Provinsi Bali memberikan kesempatan pemrakarsa yakni The Save Children untuk lebih menyosialisasikan.
Baca juga: Puskor Hindunesia Tolak Program Wolbachia, Susena: Kita Tidak Tahu Dampaknya Nanti
"Itu kan sudah ditunda. Ditunda lah, karena perlu sosialisasi ada penolakan dari masyarakat. Kami tidak ingin masyarakat terbelah, yang pro dan kontra ini," kata, Mahendra Jaya, Jumat 17 November 2023.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengatakan metode wolbachia belum ada kajian secara komprehensif berkaitan dengan pertanyaan masyarakat dampak yang ditimbulkan dari penyebaran nyamuk tersebut.
Padahal menurutnya itu sebuah niat baik untuk mengurangi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Baca juga: Tiga Warga Meninggal, Klungkung Belum Gunakan Metode Wolbachia Untuk Kendalikan Demam Berdarah
"Apakah DBD berkurang tapi tidak menimbulkan penyakit yang lain. Penting untuk dijawab. Ilmu pengetahuan menjawabnya, kami menyerahkan, supaya tidak berdebat hal-hal yang sesungguhnya tidak kami pahami secara ilmiah. Pak PJ minta tunggu hasil kajian," jelasnya.
Penerapan Wolbachia sudah dilakukan di daerah lain seperti di Jogjakarta dan diklaim mampu menurunkan kasus DBD.
Baca juga: Telur Nyamuk Wolbachia Ditebar di Pemecutan Kelod, Sasar 501 Rumah untuk Menekan Sebaran DBD
Dewa Made Indra menyamakan seperti Vaksin Covid-19 banyak pro dan kontra sehingga perlu kajian lagi untuk menjawab pertanyaan kritis dan ketakutan masyarakat.
"Di beberapa daerah lain Indonesia sudah. Di Bali baru akan. Baguslah daya kritis masyarakat harus diapresiasi. Semua disikapi dengan baik."
"Menggunakan wolbachia menekan DBD suatu positif pertanyaan masyarakat apakah tidak timbul penyakit kan hal positif. Lihat semua perspektif tunggu hasil kajiannya ditunda untuk dilakukan kajian," imbuh Dewa Made Indra.
Seperti diketahui banyak pihak yang mengkritisi metode wolbachia, salah satunya manta Menteri Kesehatan Republik Indonesia Siti Fadila Supari yang mempertanyakan penyebaran jutaan nyamuk tersebut karena belum diketahui dampaknya. (*)
Berita lainnya di Wolbachia

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.