Berita Klungkung

624 Kasus Sepanjang 2023, Klungkung Belum Gunakan Metode Wolbachia untuk Kendalikan Demam Berdarah

Upaya pengendalian penyakit demam berdarah, dengan metode wolbachia belum dapat diterapkan di seluruh daerah di Bali.

Istimewa
Fogging dan upaya pemberantasan sarang nyamuk untuk menekan kasus demam berdarah di Klungkung. 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Upaya pengendalian penyakit demam berdarah, dengan metode wolbachia belum dapat diterapkan di seluruh daerah di Bali.

Di Kabupaten Klungkung, belum ada rencana untuk mencegah demam berdarah dengan metode menginfeksi nyamuk aedes aegypti dengan bakteri wolbachia tersebut. 


"Kalau di Kabupaten Klungkung, kami belum ada rencana terkait hal itu (pengendalian demam berdarah dengan metode wolbachia," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, drg. I Gusti Ayu Ratna Dwijawati, Senin (13/11/2023).

Baca juga: Seberapa Efektif Nyamuk Wolbachia Cegah DBD ? Ini Penjelasannya


Di Klungkung, saat ini upaya pencegahan demam berdarah masih dilakukan dengan memaksimalkan upaya PSN (pemberantasan sarang nyamuk).

Hal ini diharapkan dilakukan di setiap rumah tangga, mengingat saat ini mulai pancaroba atau peralohan dari musim kemarau ke penghujan.


"Upaya PSN lebih ditingkatkan lagi," ungkap Ratna Dwijayanti.

Baca juga: Nyamuk Mengandung Wolbachia akan Disebar di Buleleng, Upaya Menekan Kasus DBD


Beberapa upaya PSN antara lain, memeriksa tempat yang digunakan untuk penampungan air, dan memastikan agar genangankan tidak menjadi tempat untuk bersarangnya nyamuk.

Melakukan gotong-royong berkala untuk membersihkan lingkungan secara bersama-sama. 


Hal lain yanh dapat dilakukan, bisa juga menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk. 

Baca juga: Telur Nyamuk Wolbachia Ditebar di Pemecutan Kelod, Sasar 501 Rumah untuk Menekan Sebaran DBD


Dari data kasus DBD di Klungkung selama 2023 dari bulan Januari sampai Juli 2023 sudah mencapai 624 kasus.

Terbanyak di Januari sebanyak 101 kasus, lalu setiap bulan mengalami tren penurunan kasus misal Februari 93 kasus, Maret 85 kasus, April 79 kasus, Mei 58 kasus, Juni 48 kasus, Juli 44 kasus, Agustus 37 kasus, September 37 kasus, dan Oktober 42 kasus


Dari jumlah kasus DBD di Klungkung pada 2023 itu, 3 pasien diantaranya meninggal dunia. seorang diantaranya merupakan balita berusia 10 bulan, meninggal dengan DBD pada Maret 2023.


Sementara jika dibandingkan dengan data tahun 2022, jumlah kasus DBD di Klungkung mencapai 617 kasus selama setahun dari Januari sampai Desember 2022. (*)

 

 

Berita lainnya di Wolbachia

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved