Mayat Mahasiswa di Kamar Kos
Kasus Penemuan Jenazah Mahasiswa Asal Medan di Bali, Polisi Sebut Keluarga Sempat Tolak Otopsi
Polresta Denpasar angkat bicara terkait penemuan jenazah pemuda asal Medan di Bali. Sebut keluarga korban sempat tolak lakukan otopsi.
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Muhammad Raka Bagus Wibisono Suherman
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kepolisian Resor Kota Denpasar (Polresta Denpasar) angkat bicara terkait penemuan jenazah pemuda asal Medan di Bali.
Diketahui, kasus tersebut viral di media sosial yang bermula dari keluhan seorang wanita yang mengaku adik laki-lakinya meninggal dunia di rumah kosnya, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali.
Hal itu diunggah oleh akun Instagram @monalisanababan_ pada Rabu 22 November 2023 siang.
Dalam unggahannya, Monalisa mengaku adik laki-lakinya itu ditemukan meninggal dunia yang diduganya akibat pembunuhan.
Monalisa juga geram lantaran pihak keluarga tak diperbolehkan menyaksikan proses autopsi korban di RS Bhayangkara Medan.
Baca juga: Update! Terkait Penemuan Jenazah Mahasiswa Dalam Kos, Polisi Sebut Korban Ditemukan Terlilit Tali
Baca juga: Penemuan Mayat Mahasiswa di Kamar Kos, Polresta Denpasar : Kami Menunggu Hasil Pemeriksaan Otopsi
Sontak, unggahan itu kemudian disukai lebih dari 36 ribu, dan mendapat 4,9 ribu komentar dari warganet.
Tak hanya itu, unggahan itu telah dibagikan ulang oleh sejumlah influencer di Bali.
Menanggapi autopsi itu, Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi menerangkan, saat penanganan awal oleh polisi, keluarga korban sempat membuat surat pernyataan tidak menyetujui autopsi.
Pihak keluarga, kata Kasi Humas, hanya mengizinkan jenazah mendapat tindakan suntik formalin.
“Pada saat penanganan awal pihak Kepolisian, orangtua korban membuat surat pernyataan tidak memberikan persetujuan untuk melakukan autopsi terhadap jenazah dan hanya mengizinkan dilakukan tindakan suntik formalin terhadap korban,” ungkapnya pada Rabu, 22 November 2023.
Keluarga korban juga dikatakan setuju bahwa jenazah korban dibawa ke kampung halamannya di Medan, Sumatera Utara yang tertuang dalam surat pernyataan.
Baca juga: Mahasiswa Tewas Mengenaskan di Kos Jalan By Pass Ngurah Rai, Keluarga: Pengungkapan Dipersulit
“Serta pengiriman jenazah ke kampung halaman yang dituangkan dalam surat pernyataan dari orangtua korban, juga orangtua korban siap menerima segala bentuk konsekuensi yang akan timbul di kemudian hari,” imbuh AKP I Ketut Sukadi.
Namun, setibanya jenazah korban di Medan, orang tua korban justru mencabut surat pernyataan penolakan autopsi jenazah.
AKP I Ketut Sukadi menerangkan, keluarga korban meminta dilakukan autopsi terhadap korban di RS Bhayangkara Medan.
“Dan saat jenazah korban sampai di Medan, orangtua korban mencabut surat pernyataan penolakan autopsi jenazah korban yang sebelumnya dibuat dan orangtua korban meminta dilakukan autopsi di RS. Bhayangkara Medan,” jelas Kasi Humas Polresta Denpasar.
Melalui Kasi Humas, Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Losa Lusiano Araujo menerangkan, kini kasus kematian korban telah dilakukan pemeriksaan autopsi oleh tim dokter di RS Bhayangkara Medan.
Selain itu, dilakukan pula pemeriksaan tambahan yaitu toksikologi dan patologi.
Baca juga: 4 Mahasiswa IDB Bali Meraih Juara 1 KMI EXPO bersaing dengan 400 tim se-Indonesia
“Saat ini kasus kematian korban telah dilakukan pemeriksaan autopsi oleh tim dokter dari Rumah sakit Bhayangkara Medan terhadap jenazah serta dilakukan pemeriksaan tambahan yaitu pemeriksaan Toksikologi dan Patologi,” ungkap Kasat Reskrim melalui Kasi Humas Polresta Denpasar.
Untuk awal penemuan sang korban, I Ketut Sukadi menerangkan bahwa korban yang berinisial ASN (23) itu ditemukan dalam kondisi terlilit tali tampar ikat.
“Setelah petugas kepolisian datang dan kamar kos dibuka dengan bantuan tukang kunci karena terkunci dari dalam. Saat ditemukan, korban dalam keadaan terlilit tali tampar ikat di dalam kamar kosnya,” ungkap Kasi Humas, Rabu 22 November 2023.
Tubuh korban ditemukan tergantung dengan posisi bersandar di pintu kamar. Sementara kedua kakinya disebut menyentuh lantai.
Selain itu, hidung korban dikatakan mengeluarkan darah, adanya proses pembengkakan, dan kulit korban mengeluarkan cairan.
“Korban tergantung nyandar di pintu kamar dengan kedua kaki nyentuh lantai. Korban sudah mengeluarkan darah dari hidung dan mayat ditemukan proses pembengkakan dan kulit mengeluarkan cairan,” jelasnya.
Baca juga: Undiksha Jadi Tuan Rumah KMI Expo 2023, Lasmawan: Ajang Mahasiswa Membuktikan Diri
Lebih lanjut, penemuan jenazah pemuda asal Medan itu terjadi pada Sabtu 18 November 2023 sekitar pukul 08.30 Wita.
Jenazah salah satu mahasiswa dari perguruan tinggi swasta itu, kata AKP I Ketut Sukadi, pertama kali ditemukan oleh pemilik kos, Nyoman Risup Artana (43).
Pasalnya, Artana mulanya curiga dengan kondisi di sekitar kamar korban yang dipenuhi oleh lalat hijau.
Lantaran curiga, Artana kemudian mengetuk pintu kamar kos namun tak kunjung mendapat respons.
“Nyoman Risup Artana (43) yang curiga terhadap sekitar kamar korban yang dipenuhi dengan lalat hijau dan saksi berusaha mengetuk pinti kamar kos korban tetapi tidak ada respon,” ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar.
Selain itu, Artana disebut melihat darah yang keluar dari bawah pintu kamar kos. Hal tersebut yang membuatnya kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Kuta Selatan. (*)
Polresta Denpasar Bongkar Curhatan Mahasiswa Elizabeth Bali: Aku Memang Nggak Kuat Beb |
![]() |
---|
Percakapan Mahasiswa Medan dengan Kekasihnya Sebelum Ditemukan Meninggal di Bali: Diduga Depresi |
![]() |
---|
TERUNGKAP! ASN Diduga Meninggal Akibat Hal Ini, Mahasiswa Asal Medan yang Ditemukan Tewas di Bali |
![]() |
---|
Kapolresta Denpasar : Ada Orang Menyerupai Aldi Membeli Tali di Toko Bangunan pada September 2023 |
![]() |
---|
Dokter Psikiatri Beberkan Percakapan Aldi Sahilatua Nababan, Sempat Menyinggung Ingin Akhiri Hidup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.