Berita Denpasar

Jadi Masalah Utama, Pemkot Denpasar Sasar Car Free Day untuk Sosialisasikan Pengolahan Sampah

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar mencanangkan Komitmen Bersama Pengelolaan Sampah di Sumbernya.

Istimewa
Pelaksanaan sosialisasi tata cara pengolahan sampah di Car Free Day Renon Denpasar 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar mencanangkan Komitmen Bersama Pengelolaan Sampah di Sumbernya.

Pencanangan yang dilanjutkan dengan sosialisasi tata cara pengolahan sampah ini dilakukan serangkaian Car Free Day di Sisi Timur Lapangan Niti Mandala Denpasar, Minggu 26 November 2023.

Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan hal ini dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam hal memilah sampah dari sumbernya.

Baca juga: TPS Kelating Tak Terima Lagi Sampah Dari Luar, Perkiraan Selama Jadi Penampungan 3.000 Ton

Sehingga diharapkan mampu mengurangi beban sampah menuju TPST atau TPA.

Apalagi sampah merupakan salah satu permasalahan utama yang dihadapi masyarakat di Denpasar.

Sehingga permasalahan sampah ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan pemangku kepentingan saja, melainkan juga dibutuhkan peran aktif masyarakat.

Baca juga: Tekan Produksi Sampah Plastik, Sustainability Lingkungan Gencar Digaungkan Industri Hospitality

"Kegiatan ini kembali kami gencarkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mulai memilah sampah dari sumbernya. Seperti dari rumah tangga, perkantoran, dunia usaha, dan tempat umum atau ruang publik," katanya.

Pihaknya mengajak masyarakat untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan tata kelola sampah yang optimal.

Sehingga dengan dukungan masyarakat tentu permasalahan sampah ini bisa diselesaikan dari hulu hingga hilir.

Baca juga: Temu Wirasa di Nusa Penida, Plt Bupati Made Kasta Terima Keluhan Masalah Air Hingga Sampah

"Kami mengajak masyarakat untuk ikut andil dalam memilah dan mengolah sampah berbasis sumber, sehingga sampah tidak seluruhnya dikirim ke TPST dan TPA, dengan pola ini tentu kami berharap sampah di Kota Denpasar bisa ditangani dengan baik," imbuhnya.

Sementara itu, Kadis DLHK Kota Denpasar, IB. Putra Wirabawa mengatakan, sebelum dibuang ke TPA, sampah harus dipilah antara sampah organik dan non organik.

Sehingga dengan adanya pemilahan sampah dari sumber yang memisahkan organik dan non organik di masing-masing rumah tangga, diharapkan dapat mempermudah dalam pengelolaan sampah baik di TPS-3R maupun di TPA nantinya.

Baca juga: Kiriman Sampah ke TPA Temesi Gianyar Akhirnya Berkurang

Menurutnya, keberadaan sampah non organik dapat  diolah barang yang mempunyai nilai lebih atau bermanfaat lebih seperti kaleng, besi, plastik, dan lain sebagainya.

Sedangkan sampah organik dapat diolah menjadi kompos yang bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam.

“Dengan di gencarkan sosialisasi kepada masyarakat maka harapan kami mampu menggugah kesadaran dan muaranya adalah  mengurangi  volume sampah yang dibuang ke TPA," pungkasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved