Berita Bali
Frontier-Kekal-Walhi Bali Tolak Pembangunan Jalan Penghubung BMTH, 1 Hektar Mangrove Akan Dibabat
Frontier-Kekal-Walhi Bali Tolak Pembangunan Jalan Penghubung BMTH, Sebut 1 Hektar Mangrove Akan Dibabat
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Fenty Lilian Ariani
Kini, Pelindo 3 dikatakan secara terang-terangan kembali akan melakukan pembabatan mangrove. Sementara rehabilitasi lahan mangrove yang rusak sebelumnya itu belum dilakukan secara maksimal.
Bokis menegaskan, bila memang benar Pelindo 3 memegang teguh komitmennya, maka dia meminta agar pihak Pelindo 3 merehabilitasi terlebih dahulu lahan mangrove yang rusak.
“Rehabilitasinya belum dilakukan, sekarang tiba-tiba Pelindo 3 terang-terangan bilang ingin membangun jalan penghubung dengan membabat mangrove,” jelasnya.
Di akhir, Bokis meminta Pj Gubernur Bali agar memberikan sanksi tegas kepada Pelindo 3 yang secara terang-terangan ingin kembali membabat mangrove.
Terpisah, Pelindo Regional 3 menanggapi isu penolakan relokasi mangrove yang disampaikan oleh LSM lingkungan WALHI pada Selasa (28/11/2023) yang berlangsung di Depan Kantor Gubernur Bali.
Pelindo mengatakan pembangunan jalan penghubung Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) sudah sesuai aturan dan sudah disosialisasikan serta mendapat persetujuan dari berbagai pihak termasuk Pemerintah, LSM dan Masyarakat adat sekitar.
Hal ini disampaikan langsung olehSenior Manager Hukum dan Humas Pelindo Regional 3 Karlinda Sari saat dihubungi Tribun Bali pada Selasa (28/11/2023).
Menurutnya klaim yang menyatakan bahwa pembangunan jalan penghubung akan menggusur area konservasi mangrove tahura kurang tepat karena area mangrove yang dimaksud bukanlah mangrove diarea konservasi tahura melainkan mangrove yang berada di area pengembangan pelabuhan.
“Terkait status mangrove tersebut oleh Pelindo juga telah dilakukan kajian akademis dan dikonsultasikan kepada DLHK Bali,” ujar Karlinda.
Karlinda juga menjelaskan pihaknya telah melakukan komunikasi rutin dan sosialisasi kepada semua pihak mulai dari Pemerintah, LSM, hingga masyarakat adat untuk menerima masukan terkait proyek tersebut, Pelindo juga terus berkomitmen mendengar dan menerima semua masukan dari pihak internal maupun eksternal.
“Secara aturan kami sudah penuhi semua dan mendapat dukungan dari berbagai pihak namun kami terus membuka diri dan menerima masukan dari siapapun termasuk dari teman-teman Walhi. Komitmen kita adalah membangun Bali selaras dengan lingkungan,” tambah Karlinda Sari.
Selain itu bersama UPTD Tahura juga melakukan penanaman 6300 bibit mangrove di kawasan pelabuhan dan tahura, ini merupakan komitmen atas perbaikan dampak lingkungan dari pengembangan proyek BMTH sekaligus mewujudkan kawasan hijau di area pelabuhan.(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.