WASPADA Mycoplasma Pneumonia pada Anak! Batuk Pilek Tak Kunjung Reda jadi Salah Satu Penyebabnya
Penyakit yang tengah melanda daerah Tiongkok Utara dan belakangan terdeteksi di Indonesia ini, patut kita waspadai. Mycoplasma Pneumonia bisa menyera
TRIBUN-BALI.COM – WASPADA Mycoplasma Pneumonia pada Anak! Batuk Pilek Tak Kunjung Reda jadi Salah Satu Penyebabnya
Mycoplasma Pneumonia, merupakan salah satu penyakit yang menyerang paru-paru.
Dimana paru-paru pasien yang teridentifikasi Mycoplasma Pneumonia mengalami sejumlah infeksi dan peradangan.
Penyakit yang tengah melanda daerah Tiongkok Utara dan belakangan terdeteksi di Indonesia ini, patut kita waspadai.
Mycoplasma Pneumonia bisa menyerang siapa saja, namun lebih berisiko terjadi pada anak-anak, orang berusia lanjut dan orang dengan kondisi kesehatan tertentu.
Menurut dr. Hendra Wardhana, Dokter Spesialis Anak, dari RS Nirmala Suri mengutip dari TribunHealth, Mycoplasma Pneumonia adalah salah satu di antara lima penyakit yang angka kejadian kematiannya tinggi.
Baca juga: Bandara Ngurah Rai Pasang 5 Thermoscanner, Cegah Masuknya Mycoplasma Pneumonia ke Bali
Istilahnya satu dari 3,9 detik terjadi kematian akibat Mycoplasma Pneumonia pada anak dan hal ini dapat dikatakan kasus sembuh Pneumonia pada anak sangat tinggi.
Lantas, kira-kira apa saja yang bisa menyebabkan penyakit Mycoplasma Pneumonia yang wajib kita waspadai?
Penyebab Penyakit Mycoplasma Pneumonia
dr. Hendra Wardhana menjelaskan, banyak anggapan yang salah dari orangtua, karena masih banyak orangtua yang beranggapan bahwa Mycoplasma Pneumonia terjadi karena penggunaan kipas angin, atau penyebab yang lain.
Sebenarnya Pneumonia itu disebabkan karena bakteri, virus, maupun jamur.
Namun yang paling sering ditemukan adalah disebabkan karena bakteri.
Bakteri penyebab Pneumonia pun bermacam-macam jenisnya seperti bakteri Streptococcus Pneumoniae dan Mycoplasma Pneumoniae, sedangkan untuk virus paling sering adalah Respiratory Syncytial Virus (RSV).
"Jadi penyebab Pneumonia itu sendiri adalah bakteri, virus, atau jamur, cuman pada anak yang paling sering adalah bakteri dan virus tadi," papar dr. Hendra Wardhana.
Apakah batuk dan pilek yang tak kunjung sembuh bisa menjadi salah satu penyebab Mycoplasma Pneumonia?
Menanggapi hal tersebut, dr. Hendra Wardhana membetulkan penyataan tersebut, jika batuk pilek yang tidak kunjung sembuh dapat menjadi penyebab Pneumonia pada anak-anak.
Baca juga: Cegah Kasus Mycoplasma Pneumonia Meluas di Bali, Pengawasan Pintu Masuk Udara dan Air Diperketat
Pasalnya, saluran pernapasan terdiri dari saluran pernapasan atas dan saluran pernapasan bawah.
Jika saluran pernapasan atas tidak segera ditangani dan dibiarkan begitu saja, dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan bawah yang akhirnya masuk ke dalam paru-paru.
"Kita harus memahami anatomisnya terlebih dahulu, jadi saluran pernapasan itu dibagi menjadi dua, ada saluran pernapasan atas dan ada saluran pernapasan bawah."
"Saluran pernapasan atas terdiri dari sinus, hidung, laring, sedangkan saluran pernapasan bawah dari bronkus, bronkiolus, dan alveolus."
"Ketika ada infeksi saluran pernapasan atas yang tidak segera ditangani, didiamkan saja, lama-lama makin ke bawah, masuknya ke bronkus, bronkiolus, dan alveolus, itu bisa menyebabkan infeksi peradangan yang akhirnya akan merusak paru itu tadi," jelas dr. Hendra Wardhana.
Faktor Risiko Lain Penyebab Pneumonia pada Anak
dr. Hendra Wardhana menuturkan, sebenarnya banyak sekali faktor risiko penyebab Pneumonia pada anak.
Dari berbagai macam literatur itu disebutkan, faktor risiko penyebab anak mengalami Pneumonia adalah karena berikut.
1. Tidak diberikan ASI selama 6 bulan minimalnya
2. Nutrisi yang kurang atau kurang gizi
dr. Hendra Wardhana menyebutkan, seorang anak yang berat badannya tidak mencapai target akhirnya akan menjadi gizi buruk.
Hal ini dapat menjadi penyebab terjadinya Pneumonia pada anak.
3. Berat badan lahir rendah
4. Imunisasi tidak lengkap
Imunisasi tidak lengkap atau bahkan tidak melakukan imunisasi pada anak bisa menjadi faktor risiko penyebab Pneumonia.
5. Kekurangan vitamin A
6. Faktor lingkungan
"Terkahir itu dari faktor lingkungan, yang paling sering adalah lingkungan yang erat dengan asap-asapan."
"Termasuk asap rokok, asap kendaraan bermotor, maupun asap polusi," papar dr. Hendra Wardhana.
Baca juga: Mycoplasma Pneumonia Terdeteksi di Indonesia, Dinkes Bali: Tak Ada Perlakuan Khusus untuk Tamu China
Cara Mencegah Penularan Mycoplasma Pneumonia
Melansir laman Very Well Health, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan Mycoplasma Pneumonia.
1). Cuci tangan
Salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari penyakit yaitu dengan rutin mencuci tangan. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir dapat menghilangkan kuman yang ada di tangan setelah menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi.
Apabila tidak tersedia sabun atau air, maka dapat membersihkan tangan memakai hand sanitizer berbasis alkohol.
Sebisa mungkin sering membersihkan tangan, terutama setelah batuk atau membuang ingus, setelah dari kamar mandi, setelah mengganti popok, dan sebelum makan atau menyiapkan makanan.
2). Menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit
Sebagian besar infeksi pernapasan menular melalui partikel kecil yang berada di udara atau permukaan benda yang terkontaminasi. Oleh sebab itu, penting untuk menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit untuk mencegah infeksi pernapasan.
Apabila berada di keramaian atau tidak bisa menghindari berada di dekat orang yang sedang sakit, maka penting untuk memnggunakan masker dengan benar, melakukan etika batuk dan menghindari berbagai barang pribadi.
3). Vaksinasi Pneumonia
Kementerian Kesehatan Indonesia telah memperkenalkan jenis antigen Pneumokokus Konyugasi (PCV) untuk mencegah Pneumonia dalam imunisasi nasional. Imunisasi PCV diberikan sebanyak dua kali saat berusia 0 hingga 11 bulan dan sebanyak satu kali saat anak usia 12 hingga 24 bulan.
Meski vaksin tidak dapat mencegah semua penyebab dari Pneumonia. Pemberian vaksin lebih baik daripada tidak mendapatkan vaksin Pneumonia.
Orang-orang yang telah divaksinasi masih mengalami Pneumonia cenderung mengalami infeksi yang ringan, lebih sedikit risiko komplikasi serius, dan penyembuhan Pneumonia lebih cepat.
4). Jangan Merokok
Menururtn American Lung Association, perokok berisiko tinggi mengalami Pneumonia. Sebab, merokok dapat mencegah paru-paru menyaring udara yang masuk dengan baik dan mengganggu kemampuan tubuh dalam melawan infeksi.
Perokok juga menjadi kelompok rentan sehingga disarankan mendapatkan vaksin pneumokokus. Oleh sebab itu, penting untuk menghindari kebiasaan merokok sehingga dapat menurunkan risiko Pneumonia.
Menurut WebMD, menghentikan kebiasaan merokok dapat membantu paru-paru lebih kuat dan mampu melawan infeksi dengan lebih baik.
5). Menjaga Daya Tahan Tubuh
Daya tahan tubuh adalah kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Daya tahan tubuh yang kuat dapat membantu tubuh melawan infeksi Pneumonia.
Ada beberapa cara untuk menjaga daya tahan tubuh seperti mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi, olahraga secara rutin dan tidur yang cukup.
(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunhealth.com dengan judul Penyebab dan Faktor Risiko Terjadinya Pneumonia pada Anak, Termasuk Batuk Pilek Tak Kunjung Sembuh,
Mycoplasma Pneumonia
ciri ciri terjangkit Pneumonia
gejala Pneumonia
apa itu Pneumonia
Pneumonia
Indonesia
batuk
Pilek
Mycoplasma Pneumonia pada anak
Sutradara Film Ini Sampaikan Pesan Nasionalisme Di Tengah Heboh Pengibaran Bendera One Piece |
![]() |
---|
Putri Pelatih Bali United U20 Pasek Wijaya Masuk Ke TC Timnas Basket, Pasek: Harus Berjuang Keras |
![]() |
---|
Johnny Jansen Ungkap Lini Belakang Bali United Masih Perlu Diperbaiki Meski Hasil Uji Coba Positif |
![]() |
---|
Jelang Kick Off Super League, Kapten Bali United Akui Masih Ada Kekurangan Di Tim Serdadu Tridatu |
![]() |
---|
HARGA BBM Pertamina Terbaru Hari Ini 4 Agustus di Bali dan Sekitar, Pertalite Stabil, Pertamax Turun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.