Kasus Pencurian dan Penyekapan
Kronologi Lengkap Penyekapan di Belayu Tabanan, Gadis 17 Tahun Ungkap Ciri-ciri Pelaku
Kronologi Lengkap Penyekapan di Belayu Tabanan, Gadis 17 Tahun Ungkap Ciri-ciri Pelaku
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - I Putu Gede Windhu Susila, 44 tahun, warga Banjar Umabian Desa Belayu, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan mengalami kejadian nahas.
Putri semata wayangnya berinisial NPL (17) menjadi korban penyekapan dan pencurian.
Dalam penyekapan itu, tangan korban diikat dan matanya ditutupi dengan kain
Uang milik Windhu, Rp 7,2 juta dan handphone milik anaknya digondol maling.
Baca juga: BAK FILM ACTION, Aksi Penyekapan di Belayu Tabanan, Gadis 17 Tahun Diikat Tangan dan Mata
Terkait dengan kejadian sendiri, bermula ketika Windu meninggalkan rumah sekitar pukul 11.00 Wita.
Saat itu dirinya, pergi mengirim Tedung Bali ke Pasar Kreneng di Denpasar.
Sampai di Sempidi, anak tunggalnya itu menelepon. Namun, karena berboncengan, sehingga telepon tidak diangkat olehnya.
Kemudian, sekira pukul 13.00 Wita, ia dan istrinya Komang Yanti kemudian sampai di rumahnya.
Saat di rumah, istrinya panik dikarenakan anaknya tidak ada di kamarnya. Kemudian, ia dan istri keliling ke sekitaran rumah dan keluar menanyakan kepada tetangga.
Nah, setelah itu tetangga akhirnya datang ke rumah.
Baca juga: Video Syur Pegawai Pemprov Banten Viral, Ngaku untuk Calon Suami, Kepala BKD Beri Sanksi Tegas
Banyak tetangga, ikut membantu hingga akhirnya menemukan dalam keadaan terikat.
“Sebelumnya Istri sempat masuk kamar membuka pintu kamar sebelah barat mengecek uang apa masih atau bagaimana. Ternyata sudah berantakan, dan uang sudah hilang Rp 7,2 juta. Handphone juga punya anak saya gak ada,” paparnya.
Sebelumnya, Kapolres Tabanan, AKBP Leo Dedy Defretes menyatakan, bahwa pihaknya mendapat laporan sekitar pukul 14.00 Wita, Selasa 12 Desember 2023.
Korban pencurian ialah I Putu Gede Windhu Susila, 44 tahun. Dan yang disekap merupakan anak dari korban.
Pada kasus ini, sambungnya, terduga pelaku membekap anak korban dengan kain serta mengikat kedua tangan anak korban dengan kain selendang warna kuning. Dan matanya juga ditutup.
“Uang dan handphone korban yang dicuri. Yang disimpan dalam almari rumah,” katanya.
Ciri-ciri Pelaku
Di sisi lain, ibu korban, Komang Yanti akhirnya mengungkap sedikit ciri-ciri dari pelaku.
Terutama menyangkut, pakaian yang dikenakan saat melakukan aksinya di rumah yang cukup sepi tersebut.
Komang Yanti mengatakan, dari keterangan NPL kepadanya, kejadian ini dilakukan oleh satu orang.
Pelaku yang sendiri itu diketahui memakai masker dan topi abu-abu.
Kemudian baju lengan penjang warna putih dengan berisikan garis-garis hitam.
Selanjutnya, pelaku juga mengenakan celana pendek warna hitam.
“Tersangka sendirian, pakai topi dan masker,” ucapnya, Rabu 13 Desember 2023.
Komang Yanti melanjutkan, bahwa di kantong saku celana pendek pelaku ada kain yang sudah disiapkan.
Pelaku, diduga kuat masuk lewat jendela.
Atau mencongkel jendela.
Sedangkan pintu rumah dalam keadaan dikunci.
“Kondisi di rumah memang sepi. Anak saya sendiri, dan saat ini waktu libur. Dia sekolah SMK Kelas 11,” bebernya.
Ada Sosok Misterius
Windhu sebelumnya sempat mencurigai ada gerak-gerik dari orang yang mencurigakan di barat rumahnya.
Tepat di kebun sebelah rumahnya.
Hal ini diketahuinya pada Senin 12 Desember 2023 petang hari.
Namun, ia tidak memedulikan hal itu dan beraktivitas kembali.
“Sempat pas Senin itu ada ngeliat orang di kebun sebelah,” ucapnya, Rabu 13 Desember 2023.
Menurut Windhu, bahwa pada hari Senin di belakang atau barat rumahnya, itu ada seperti orang berada di bawah pohon pisang.
Orang itu sembunyi di bawah pohon pisang.
Tapi tidak tahu orangnya siapa. Apa warga sini atau dari luar Banjar Umabian.
“Perkiraan sekitar setengah 7 malam. Di sebelah barat rumah. Tidak ada curiga saya,” ungkapnya.
Dari pantauan Tribun Bali, memang kondisi rumah dan jalanan di Banjar Umabian atau sekitaran TKP cukup sepi.
Masuk ke tkp dari jalan raya akan bertemu persawahan dan berkelok untuk mencapai rumah korban.
Saat hendak sampai, kondisi jalanan berpasir dan cukup sepi.
Di depan tepat rumah korban ada sebuah warung makanan kecil dan sekitar 50 meter ke arah selatan juga ada toko kelontong.
Namun, sejauh itu memang suasana cukup sepi. Dan itu diakui oleh korban dan tetangganya.
Apalagi keadaan rumah korban yang juga cukup sepi ketika anak sekolah dan korban sedang mengirim dagangan ke Denpasar atau daerah lainnya.
Atas kejadian ini, Kasatreskrim Polres Tabanan, AKP I Komang Agus Dharmayana mengatakan, bahwa pihaknya masih melakukan perburuan.
Sampai saat ini pihaknya belum berhasil menangkap pelaku.
Meski begitu, untuk ciri-ciri pelaku sudah dikantongi oleh polisi.
“Tim opsnal masih mengejar pelaku. Masih belum tertangkap,” katanya. (ang).
FAKTA Penyekapan di Belayu Tabanan, Made Semarantika Pakai Hasil Curian buat Judi hingga Beli HP |
![]() |
---|
Awal Mula Kasus Pencurian dan Penyekapan Gadis Remaja: Pelaku Mulai Berulah Sejak Nganggur |
![]() |
---|
Kasus Penyekapan di Tabanan, Pelaku Pernah Ditangkap Polres Klungkung Karena Penggadaian Motor |
![]() |
---|
Windhu Tak Menyangka Keponakannya yang Curi Uang dan Sekap Anaknya: Saya Kira Orang Lain! |
![]() |
---|
Pelaku Pencurian dan Penyekapan di Umabian Gunakan Uang Curian untuk Judi Sabung Ayam di Denpasar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.