Liburan Nataru di Bali
Jelang Libur Nataru, PJ Gubernur Bali: Jangan Ada Letupan Sekecil Apapun
PJ Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya menyampaikan harus ada perencanaan dan persiapan berkaitan dengan distribusi bahan pokok
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ngurah Adi Kusuma
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - PJ Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya menyampaikan meski Natal dan Tahun Baru sudah menjadi bagian rutinitas, tetapi utamanya harus ada perencanaan dan persiapan berkaitan dengan transportasi pasokan dan distribusi bahan pokok.
Hal ini disampaikan PJ Gubernur Bali saat membacakan sambutan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam apel gelar pasukan Operasi Lilin Agung 2023 di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali, pada Kamis 21 Desember 2023.
"Hal tersebut penting karena momentum Nataru telah menjadi bagian tradisi masyarakat Indonesia yang berpengaruh terhadap meningkatnya mobilitas masyarakat," jelasnya.
Dia menjelaskan, berkaca pada Survei Kementerian Perhubungan RI potensi pergerakan masyarakat pada Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 secara nasional diperkirakan mencapai 107,63 juta orang, meningkat sebesar 143,65 persen atau 63,46 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: Karo Ops Polda Bali: Ada 3 Jenis Tempat Jadi Prioritas Pengamanan Masa Natal dan Tahun Baru
Selain itu, kata dia, perayaan Nataru tahun ini juga bertepatan dengan kampanye Pemilu 2024 sehingga memiliki potensi kerawanan yang lebih tinggi.
Oleh sebab itu, dalam rangka pengamanan Nataru Polri didukung TNI Kementerian Lembaga, Pemda MItra Kamtibmas dan stakeholder terkait menggelar operasi Kepolisian terpusat dengan sandi Operasi Lilin 2023 selama 12 hari mulai tanggal 22 Desember 2023 sampai 2 Januari 2024.
Secara nasional, operasi ini melibatkan yang terdiri dari 129.923 personel yang terdiri dari TNI Polri serta lainnya yang ditempatkan pada 1.668 Pos Pengamanan, 670 pos Pelayanan dan 113 pos Terpadu Untuk menjamin keamanan 49.676 objek pengamanan.
Pada Nataru Tahun ini Polri dan stakeholder terkait telah memetakan permasalahan keamanan, ketertiban jalan lalu lintas dan Kamtibmas yang harus diwaspadai pada sisi Kamseltibcarlantas Polri bersama stakeholder terkait telah menerbitkan SKB yang memuat tentang pembatasan Operasional Angkutan Barang, penerapan terkait Rekayasa lalu lintas, Pengendalian Arus lalu lintas Penyeberangan Laut dan Penundaan Perjalanan.
Baca juga: OJK Bali Blokir 18 Investasi dan 1.623 Pinjaman Online Ilegal
"Tentunya SKB Ini harus dapat dipahami dan diimplementasikan secara tepat di lapangan. Khusus pada lokasi dan jalur menuju objek wisata jangan sampai terjadi kemacetan,”
“Sediakan kantong parkir yang memadai pengaturan jalur keluar masuk dan pengaturan lokasi pedagang agar masyarakat dapat berwisata dengan nyaman," jelasnya.
Dalam rangka mengantisipasi kepadatan penumpang pada titik moda transportasi umum agar melakukan pengaturan jadwal keberangkatan, mendorong pembelian tiket secara online dan pengaturan arus keluar masuk bersama dengan stakeholder terkait.
Selain itu, laksanakan patroli jalan kaki guna mencegah terjadinya kejahatan.
Selanjutnya, pada sisi Kamtibmas untuk menjamin pelaksanaan ibadah Natal berlangsung dengan aman dan hikmat pastikan setiap lokasi Ibadah sudah disterilisasi dan libatkan ormas-ormas keagamaan dalam kegiatan pengamanan sebagai wujud toleransi beragama serta pastikan kehadiran negara pada setiap kegiatan ibadah masyarakat.
"Ancaman terorisme juga tantangan yang serius. Untuk itu kedepankan deteksi dini untuk mencegah pelaku teror melancarkan aksinya serta lakukan dengan ketat pada pusat keramaian maupun tempat ibadah agar kita dapat memastikan tidak ada letupan sekecil apapun dalam pelaksanaan ibadah Natal ataupun malam pergantian Tahun Baru," jelasnya.
Baca juga: H-5 Hari Raya Natal 2023, Pergerakan Penumpang Bandara Ngurah Rai Mulai Meningkat
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.