Berita Lokal
Dinilai Harta Karun, Migas Bali Utara Akan di Survey Potensinya Selama Setahun
Penemuan migas yang ada di wilayah perairan Bali Utara masih dilakukan survey lebih lanjut apakah memiliki potensi atau tidak.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Muhammad Raka Bagus Wibisono Suherman
Proses membongkar rumpon akan dibantu dengan menggunakan kapal pendahulu. Kapal tersebut nantinya akan menaikan bangkai rumpon lalu dikumpulkan di Pelabuhan Celukan Bawang.
"Jadi pembongkaran tidak bisa dilakukan sendiri oleh nelayan karena itu justru berbahaya. Kalau ditarik sendiri takutnya ada material yang lepas," ujarnya.
Perairan Bali Utara terpilih menjadi lokasi survei lantaran memiliki cekungan. Setiap cekungan yang ada di dalam laut kata Sholahudin biasanya berpotensi mengandung migas. Survei ini akan dilakukan di kedalaman 600 hingga 800 meter.
"Selama ini dari 120 cekungan yang ada di perairan Indonesia, baru 50 persen yang sudah ada data potensi migasnya. Sementara yang lain belum, termasuk di perairan Bali Utara ini. Makanya ini jadi konsentrasi pemerintah untuk mengecek apakah di perairan Bali Utara ini ada potensi migasnya atau tidak," jelasnya.
Hasil survei selanjutnya akan diserahkan ke Kementerian ESDM untuk menjadi bahan pertimbangan apakah akan menjadikan perairan laut Bali Utara sebagai blok migas atau tidak.
Setelah survei selesai dilakukan, Sholahudin pun menjamin para nelayan dapat kembali membangun rumpon.
"Jadi ini masih langkah awal. Masih random, makanya dilakukan survei apakah bisa jadi blok migas atau tidak," tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.