Berita Nasional
Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji Ditangkap Kejaksaan, Diduga Terlibat Penggelapan Pajak
Juru Bicara (Jubir) Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Indra Charismiadji dikabarkan ditangkap olek Kejaksaan.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Juru Bicara (Jubir) Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Indra Charismiadji dikabarkan ditangkap olek Kejaksaan.
Kabar beredar, Indra Charismiadji diduga terlibat dalam penggelapan pajak.
"Iya benar (Indra Charismiadji ditangkap)," kata Tim Hukum Timnas AMIN, Aziz Yanuar, Rabu (27/12).
Baca juga: Cak Imin Sebut AMIN akan Kaji Ulang UU Ciptaker Jika Menang di Pilpres 2024, Ini Komentar Ganjar
Ketua Tim Hukum Timnas AMIN Ari Yusuf Amir mengatakan, Indra Charismiadji ditahan oleh Kejari Jakarta Timur lantaran diduga terlibat kasus penggelapan pajak.
Indra merupakan salah satu juru bicara Timnas AMIN di Pilpres 2024. Dia juga terdaftar sebagai Caleg DPR di Pemilu 2024 dari Partai NasDem.
"Kejaksaan hari ini (kemarin) langsung menahan dia. Di Kejaksaan Jaktim," kata Ari, Rabu (27/12).
Baca juga: Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud Disarankan Cuti oleh Timnas AMIN, Adanya Dugaan Pelanggaran Pemilu?
Ari mengatakan, Indra ditangkap atas kasus dugaan penggelapan pajak.
"Tadi (kemarin) sore Pak Indra ini kasusnya selama ini ditangani oleh pajak, lalu masalahnya tidak besar hanya Rp 1,1 M diduga penggelapan pajak di perusahaan yang dia sudah tidak lagi sebagai apapun," kata dia.
Ari lalu memastikan Timnas AMIN bakal memberi pendampingan hukum kepada Indra.
"Kami tim hukum nasional AMIN mendampingi secara hukum. Kami harap proses hukum ini bisa berjalan dengan fair dan transparan," kata Ari.
Baca juga: Komentar NasDem Soal Dukungan Jusuf Kalla untuk AMIN, Banyak Gagasan Serta Taktik untuk Menang
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Indra pernah dilaporkan ke polisi terkait kasus dugaan penipuan dan penggelapan.
Polisi sudah menangani kasus dugaan penipuan dan penggelapan yang melibatkan Indra sejak 2020 lalu.
Polisi pun sudah berulang kali memanggil Indra untuk diperiksa selaku terlapor.
Namun, yang bersangkutan kerap mangkir.
Sementara Tim Hukum Timnas AMIN, Aziz Yanuar belum bisa memastikan Indra ditangkap oleh kepolisian atau kejaksaan.
Di sisi lain, Aziz juga belum bisa memastikan kasus apa yang menjerat Indra hingga dilakukan penangkapan.
"Kita lagi coba telusuri dan coba kita akan asistensi dan advokasi nanti," ucapnya.
Dari informasi yang Aziz terima, pihak keluarga membantah adanya keterlibatan Indra dalam tindak pidana penggelapan pajak.
"Kita belum bisa komentar lebih jauh, informasi sih dia ada ini lah apa masih sepihak dari pihak keluarganya. Tentu saja ini pihak keluarganya membantah keterlibatan dia dalam tindak pidana itu," ucapnya.
"Menurut keluarga ada dijebak lah gitu. Keluarga dan orang dekatnya yang mengatakan," ucap dia.
Indra Charismiadji yang memiliki nama panjang A Nurindra B Charismiadji lahir di Bandung, 9 Maret 1976. Sehingga saat ini, Indra Charismiadji berumur 47 tahun.
Selama ini, Indra dikenal sebagai sosok pemerhati dan praktisi pendidikan dengan spesialisasi di Pembelajaran Abad 21 atau pembelajaran berbasis teknologi digital.
Mengutip dari situs pribadinya, Indra mengaku lahir dari keluarga pendidik. Sehingga hal inilah yang membuatnya mencintai dunia pendidikan.
Indra meraih gelar sarjana setelah menyelesaikan pendidikan di University of Toledo, Ohio, Amerika Serikat. Ia mendapatkan gelar ganda di bidang keuangan dan pemasaran.
Direktur Eksekutif Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) itu lantas melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di Dana University, Ottawa Lake, Michigan, AS. Indra juga pernah bekerja di sejumlah perusahaan di AS sebelum akhirnya kembali ke Indonesia pada 2002. Misalnya Merril Lynch, Omnicare, dan Dana Corporation.
Sekembalinya di Tanah Air, Indra memilih berperan dalam mengembangkan mutu pendidikan di Indonesia. Hal ini tak lepas dari sejumlah masalah pendidikan di Indonesia yang memantik dirinya untuk mewujudkan cita-cita memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia.
Kiprah ayah dua anak di Indonesia dimulai dengan memperkenalkan Computer-Assisted Language Learning (CALL) atau pembelajaran bahasa dengan bantuan komputer untuk pertama kalinya di berbagai lembaga pendidikan.
Atas kontribusinya membangun pendidikan di Indonesia, Indra mendapat penghargaan Anugerah Pendidikan Indonesia dari Ikatan Guru Indonesia (IGI) pada 2018.
Pada 2019, Indra mengambil sebuah langkah yang besar dalam kariernya.
Ia beralih dari korporasi yang berorientasi pada laba menjadi pimpinan sebuah organisasi nirlaba dalam bidang pendidikan menjadi Direktur Eksekutif CERDAS.
Di bidang organisasi, Indra aktif sebagai Direktur Utusan Khusus Pendidikan Vox Populi Institute Indonesia, Ketua Dewan Pembina di Perkumpulan Sekolah Digital Indonesia.
Juga sebagai Ketua Dewan Pembina di Harmoni Pendidik Pengajar Indonesia (HIPPER 4.0), Ketua Dewan Pembina di Asosiasi Guru Teknologi Informasi Indonesia (AGTIFINDO). Kemudian menjadi Dewan Pembina Ikatan Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi PGRI (IGTIK PGRI), anggota kehormatan dari Asia Pacific Association for Computer-Assisted Language Learning (APACALL).
Indra juga bergabung menjadi anggota International Society for Technology in Education (ISTE) dan anggota dari Computer Science Teachers Association (CSTA). Saat ini Indra Charismiadji sedang mengembangkan pendidikan STEAM (Science, Tehnology, Engineering, Arts, and Mathematics), Higher Order Thinking Skills (HOTS), dan Computational Thinking.
Tak berhenti di dunia pendidikan, Indra Charismiadji juga terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Partai NasDem. Pada Pemilu 2024, Indra akan mencoba peruntungan sebagai Caleg DPR RI dari Dapil 1 Jawa Tengah meliputi Kabupaten Semarang, Kendal, Kota Salatiga, dan Kota Semarang. (tribun network)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.