Seputar Bali
Retribusi Pariwisata Bangli 2024 Ditarget Rp54 Miliar, Disparbud Bangli Akui Ada Kekhawatiran
Retribusi sektor pariwisata di Bangli pada tahun 2024 ditarget naik sebesar Rp 54 miliar, Disparbud memiliki kekhawatiran untuk memenuhi target
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ngurah Adi Kusuma
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Retribusi sektor pariwisata di Bangli pada tahun 2024 ditarget naik sebesar Rp 54 miliar.
Kendati demikian pihak Disparbud memiliki kekhawatiran untuk memenuhi target tersebut. Ini mengingat di tahun 2024 merupakan tahun politik.
Kepala Disparbud Bangli, I Wayan Sugiarta mengatakan, pasca pandemi Covid-19 pendapatan retribusi pariwisata di Bangli terus mengalami peningkatan.
Mulai dari tahun 2022 sebesar Rp 32 miliar. Sedangkan tahun 2023 mencapai Rp 52 miliar lebih.
Baca juga: Tak Semua ASN Pemprov Bali Gunakan Kendaraan Listrik, Disnaker Hanya Miliki 10
"Di tahun 2024 kita akan menargetkan retribusi pariwisata Rp 54 miliar, atau ada peningkatan sebesar 2,5 persen," ucapnya Rabu (3/1/2024).
Sugiarta mengaku sangat optimis mampu memenuhi target tersebut. Ini mengacu pada kunjungan wisatawan selama tahun 2023 yang mengalami lonjakan.
"Rata-rata dalam sehari mencapai 3 ribu orang lebih. Namun puncaknya mencapai 7 ribu hingga 10 ribu orang per hari," sebutnya.
Disamping itu, lanjutnya, ada sejumlah penataan yang telah rampung di tahun 2023 dan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan.
Beberapa fasilitas pariwisata seperti panggung kesenian hingga hiking center.
Baca juga: Kaleidoskop 2023: Kunjungan Wisatawan ke Karangasem Capai 1.2 Juta, Meningkat Drastis
"Bahkan di tahun 2024 ini ada lanjutan pembangunan fasilitas pariwisata lainnya,”
“Seperti broadwalk atau jalan setapak dari kayu di Pura Segara. Yang tentunya ini menjadi daya tarik baru bagi wisatawan," kata dia.
Dikatakan pula, target senilai Rp 54 miliar ini mencakup 5 daya tarik wisata (DTW). Diantaranya Penglipuran, Kintamani, Penulisan, Terunyan dan Kehen.
Sugiarta mengaku pihaknya belum memasukkan tiga objek baru yang rencananya juga dipungut retribusi.
"Saat ini kami masih proses perjanjian kerjasama (PKS). Tiga objek baru tersebut diantaranya Air Terjun Tibumana, Air Terjun Tukad Cepung dan Air Terjun Goa Raja," ujarnya.
Kekhawatiran Tahun Politik

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.