Podcast Tribun Bali

Gde Sumarjaya Linggih Bongkar 3 Masalah Utama Bali dan Solusinya

Politikus sekaligus  legislator senior DPR-RI yang duduk di Komisi V Gde Sumarjaya Linggih menilai terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dal

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Mei Yuniken
TribunBali.com
Gde Sumarjaya Linggih saat menjadi bintang tamu dalam acara GASPOL (Gagasan Politik oleh Tribun Bali) yang dipandu oleh Direktur Tribun Bali, Fauzan Marasabessy yang tayang di Kanal YouTube Tribun Bali pada Senin 15 Januari 2024. 

Oleh karena itu, Demer mengatakan dirinya akan memperjuangkan hal ini serta berharap pendidikan di Bali ditingkatkan terus.

Lahir dari keluarga yang Peduli terhadap Pemberdayaan Masyarakat

Disinggung soal kepeduliannya terhadap pembangungan pura dan perbaikan jalan yang tidak layak terkhusus di Bali Utara, Demer menyebut jika hal tersebut telah diajarkan oleh oratuanya sedari kecil

Ia menuturkan jika keluarganya memang mengarah ke pemberdayaan masyarakat.

Katanya, beberapa pura di Desa Tajun Buleleng dalam renovasinya diprakarsai oleh keluarganya jauh sebelum dirinya menjadi anggota dewan.

“Karena ada hal-hal spontanitas yang disumbangkan dan diperhatikan, karena saya ingin berbagai sebenarnya. Ada satu kalimat yang diajar oleh orang tua saya yang saya selalu ingat ‘Selama bisa memberi, beri lah dan selama tidak perlu jangan minta’,” ungkapnya.

Baca juga: Ingin Ada Perubahan Hidup, Ni Kadek Dewi, Juru Parkir Cantik yang Nyaleg ke DPRD Bali di Pemilu 2024

Kreator Gong Perdamaian Dunia

Diketahui, pemrakarsa dari Gong Perdamaian Dunia adalah Gde Sumarjaya Linggih.

Hal tersebut pun disampaikannya langsung saat berbincang bersama Direktur Tribun Bali, Fauzan Marasabessy.

Demer melanjutkan, Gong Perdamaian Dunia sudah dipasang di China, India, Hungaria bahkan di Ukraina, dan Vietnam.

“Setidaknya gong perdamaian itu sudah dipasang di 15 negara, termasuk yang di Bali, itu saya kreatornya,” tuturnya.

Ia berkeinginan jika dunia akan merayakan hari perdamaian dunia secara bersama-sama di waktu yang bersama, di seluruh dunia memukul gong tersebut secara bersamaan.

Gagasan soal Gong Perdamaian Dunia itu diciptakan Damer saat adanya Bom Bali.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved