Berita Karangasem

Pengabdian ke Masyarakat : Peran Generasi Muda Sangat Signifikan Dalam Mencegah Stunting

Pengabdian ke Masyarakat : Peran Generasi Muda Sangat Signifikan Dalam Mencegah Stunting

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Fenty Lilian Ariani
Istimewa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Udayana, Denpasar melakukan pengabdian kepada masyarakat terkait stunting di Desa / Kec. Abang, Karangasem 

AMLAPURA, TRIBUN-BALI.COM - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Udayana,  Denpasar  melakukan  pengabdian kepada masyarakat terkait stunting di Desa / Kec. Abang, Karangasem  2023.

Kegiatan dipimpin A.A Marhaeni, serta Nyoman Yuliarmi, Dewa Jati, Diah Pradnya Dewi, Sinthya Ariastini, Santana Adi Yadnya.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak.

Dimana tinggi anak akan berada di bawah dari standar yang ditentukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Stunting adalah permasalahan kesehatan yang harusnya diturunkan serta di tekan bersama - sama. 

Pengabdian ini bertujuan untuk menekan dan menurunkan kasus stunting di Kab. Karangasem.

Mengingat Karangasem termasuk  daerah  dengan kasus  tertinggi di Provinsi Bali.

Berdasarkan  data 2023, prevalensi  stunting di Provinsi Bali mencapai 3.2 persen. Sedangkan  Karangasem sebanyak 7 persen. 

"Dengan variasi yang sangat tinggi, maka sangat penting untuk dilaksanakan  intervensi ke wilayah. Seperti di Karangasem dengan menyasar sebanyak mungkin stakeholders terkait  dengan usaha turunkan prevalensi stunting,"ungkap AA Marhaeni, Jumat  (19/1) kemarin.

Baca juga: Pengerjaan LPJU Hias Tuntas, Rekanan Tetap Dikenakan Denda


Hasil pengabdian yang dilakukan tim, kata AA Marhaeni, generasi muda ternyata memiliki peran yang sangat penting di dalam pencegahan stunting.

Mereka perlu  diberikan pengetahuan tentang stunting dan dampak terhadap produktivitas bangsa secara makro, & kualitas anak secara mikro di dalam keluarga.

Melalui pengetahuan tentang stunting, sikap, dan praktek, generasi muda bisa melaksanakan pencegahan sebelum melakukan pernikahan & bisa merencanakan kelahiran anak.

"Untuk itu Universitas Udayana, khususnya  dari FEB gelar kegiatan pengabdian ke masyarakat yang sasar generasi muda,"akuinya

Beberapa kegiatan pengabdian yang dilakukan yakni edukasi tentang pencegahan stunting Bulan Juli 2023 sebanyak 2 kali.

Didampingi Perbekel Abang, Nyoman Sutirtayana. Melibatkan generasi muda (seka teruna - teruni), dan stakeholder lain. Diantaranya pengelola posyandu,PPK, Ibu RT, pengantin baru, Dll.

Mereka sangat antusias mendengarkan penyampaian  narasumber dari  UNUD, PLKB, dan Bidan setempat.

Jumlah peserta sosialisasi 42 orang, dari seka teruna - teruni  27 orang dan kader desa 15 orang. Karakteristik umur peserta, paling tua adalah 29 tahun, dan muda 15 tahun. Riwayat pendidikan sebagian SLTA

"Hasil evaluasi yang dilakukan terkait Komunikasi, Informasi,berserta Edukasi (KIE) menunjukkan bahwa 70 persen peserta sudah pernah mendengar tentang fenomena stunting dan 30 persen tak pernah mendengar. Sumber infonya dari media online,"tambahnya.

Sedangkan sumber offline seperti dari kader posyandu, PLKB, dan penyuluh tingkat  banjar menjadi sumber penting informasi tentang stunting.

Hasil evaluasi menunjukkan, sekitar 96 persen peserta KIE meningkat pengetahuannya tentang  stunting setelah ikut KIE. Dan generasi muda lebih paham stunting.

Generasi muda termotivasi untuk ikut mencegah stunting  pasca dilaksanakan KIE.

Satu diantaranya dengan melakukan perencanaan keluarga.

Seluruh peserta telah memahami bahwa melaksanakan perencanaan keluarga adalah satu satu cara yang dapat ditempuh untuk mencegah stunting pada keluarga.

"Kesimpulannya, KIE yang dilakukan dapat meningkatkan  pemahaman mereka  tentang peran yang dapat dilakukan dalam mencegah stunting. Kemudian mempengaruhi sikap mereka sehingga mereka setuju atau bersedia ikut mencegah stunting melalui perencanaan keluarga nantinya,"imbuhnya.

KIE yang dilakukan mempu merubah knowledge, attitude, dan practice (KAP) para generasi muda untuk berusaha melaksanakan pencegahan stunting di Desa Abang. Kegiatan ini juga berusaha menanamkan ke generasi muda bahwa peran  mereka  sangat penting  dalam cegah stunting lewat perencanaan.

"Hasil evaluasi menunjukkan 96 persen menyatakan bahwa mereka nanti saat akan menikah, serta merencanakan waktu  dengan matang. Kesiapan dari berbagai segi jadi penting, sehingga kelahiran anak juga direncanakan,  serta kualitas  anak  jadi lebih baik dibandingkan dengan jika tak direncanakan,"jelasnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved