Petani Tersambar Petir di Jembrana
Petani Disambar Petir di Jembrana, Tiga Orang Alami Luka Bakar Berat, Luka Ringan Bisa Segera Pulang
Belasan petani di Jembrana tersambar petir, satu petani meninggal dunia, tiga orang alami luka bakar berat
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Tim INAFIS Polres Jembrana telah melakukan olah TKP di lokasi peristiwa 12 orang petani disambar petir saat berteduh, Sabtu 27 Januari 2024.
Diketahui, dari peristiwa tersebut satu orang meninggal dunia dan tiga orang menderita luka berat.
Sementara sisanya mengalami luka ringan.
"Kita sudah mengecek kondisi korban. Dari 12 orang tersebut sebagian besar sudah boleh pulang," kata Kapolsek Kota Jembrana, IPTU Richard Damianus Pengan, Sabtu 27 Januari 2024 malam.
Baca juga: BREAKING NEWS: 12 Petani Jadi Korban Tersambar Petir di Jembrana, Satu Orang Meninggal Dunia
Dia melanjutkan, sesuai hasil pengecekan warga yang meninggal dunia tersebut diketahui bernama Ni Wayan Suriati (58) beralamat di Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali.
Sementara tiga orang lainnya masuk kategori luka berat dan sisanya luka ringan.
"Untuk yang luka ringan informasinya akan segera boleh pulang sesuai petunjuk dokter. Namun untuk luka berat masih harus menjalani perawatan," tandasnya.
Untuk diketahui, hujan deras disertai gemuruh dan petir mengakibatkan banyak peristiwa di Bali khususnya di Jembrana, Sabtu 27 Januari 2024.
Di Jembrana sejumlah peristiwa bencana terjadi, mulai atap rumah ambruk, hingga warga tersambar petir.
Peristiwa warga tersambar petir terjadi di kawasan Subak Kawis, Banjar Delod Pangkung, Desa Budeng, Kecamatan Jembrana, sore tadi.
Peristiwa tersebut terjadi saat warga sedang berteduh di sebuah gubuk di tengah sawah.
Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa tersebut bermula dari para warga yang merupakan petani panen semangka tiba di lokasi panen wilayah Subak Kawis, Desa Budeng.
Setibanya di lokasi tersebut, para pekerja langsung melakukan panen semangka.
Belum selesai memanen atau sekitar pukul 14.30 Wita, hujan pun tiba di wilayah tersebut.
Karena hujan, pekerja tersebut akhirnya berinisiatif untuk berteduh.
Mereka kemudian berteduh di sebuah gubuk yang berada di tengah sawah.
Total ada 12 orang yang berteduh di gubuk tersebut dan 1 orang lainnya memilih berteduh di rumah warga yang jaraknya tak terlalu jauh.
Tak lama setelah berteduh, hujan deras pun terjadi.
Tak seperti biasanya, hujan deras kali ini disertai dengan gemuruh dan petir yang begitu sering.
Tak disangka, gubuk yang menjadi tempat berteduh petani panen semangka tersebut disambar petir.
Belasan yang berteduh pun jadi korban bahkan dilaporkan sempat terpental beberapa meter dari gubuk tersebut.
Para korban kemudian dilarikan menuju RSU Negara.
Kumpulan Artikel Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.