Berita Badung

Baru 13 Lapak Kayu Ulin Pedagang Pantai Kuta yang Diangkut PUPR Badung

Baru 13 Lapak Kayu Ulin Pedagang Pantai Kuta yang Diangkut PUPR Badung

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Suasana proses pengangkatan lapak pedagang atau gerobak inovatif oleh Dinas PUPR Badung. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Usai Pj Gubernur Bali menilai Pantai Kuta saat ini terlihat kumuh, Pemkab Badung melalui Dinas PUPR langsung bergerak dengan mengambil sejumlah lapak pedagang yang menggunakan kayu ulin.

Pengambilan lapak pedagang yang rusak atau tidak digunakan lagi dilakukan sejak kemarin dan berlanjut hari ini.

Dari pantauan tribunbali.com, Selasa 30 Januari 2024 petugas dari Dinas PUPR Badung tengah melakukan pengangkatan lapak dengan alat berat.

Sejak kemarin hingga siang ini tercatat telah ada 13 lapak kayu pedagang diangkut oleh Dinas PUPR Badung.

Baca juga: Kepala Desa dan Bendahara Kebon Padangan, Tabanan Didakwa Korupsi Dana Desa

"Iya sudah 13 sama ini. Kemarin tiga kali kita angkut dapat 9 lapak. Hari ini belum tahu berapa nanti yang diangkut," ujar salah satu petugas Dinas PUPR Badung pada Selasa 30 Januari 2024.

Pelaksanaan pengangkutan gerobak inovatif tersebut akan berlanjut besok.

Sementara itu, Bendesa Adat Kuta, Komang Alit Ardana mengatakan pihaknya masih menunggu legalitas atau Surat Keputusan (SK) Perjanjian Kerja Sama (PKS) terkait pengelolaan Pantai Kuta.

“Saya belum mengambil langkah apa-apa dulu. Kalau saya data sekarang, tetapi PUPR belum selesai, kasihan nanti programnya PUPR," imbuh Alit Ardana.

Baca juga: Taman Safari Bali Menghadirkan Promo Spesial KTP Bali di Varuna Underwater Theatrikal Dining Show

Ia menambahkan pihak Desa Adat Kuta akan bergerak setelah SK diserahkan dan diterima oleh pihaknya guna memastikan batasan apa yang boleh mereka sentuh berdasarkan SK tersebut. 

Mengenai kesan kumuh Pantai Kuta, Alit Ardana tidak menampiknya.

"Sebenarnya kumuh itu terjadi karena proyek yang berlangsung. Tembok itu dipendekkan sehingga terjadi kesan kumuh, padahal kalau temboknya tinggi tidak akan kumuh," imbuhnya. 

Saya menilai konsepnya memang bagus tetapi tidak sejalan dengan konsep awal, dimana awalnya tidak akan menyentuh tembok tetapi tembok pantai posisinya dibikin lebih pendek.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved