Berita Jembrana

Peternak Diminta Batasi Mobilitas Ternak, Buntut Munculnya Dugaan Kasus ASF pada Babi di Badung 

Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana mewanti-wanti para peternak untuk tetap menjaga kebersihan kandang serta meminimalisasi mobilitasnya.

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Ilustrasi - Masyarakat Jembrana diminta untuk tetap melakukan langkah pencegahan timbulnya kasus ASF dengan menjaga kebersihan hingga batasi mobilitas ternak dari luar. 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana mewanti-wanti para peternak untuk tetap menjaga kebersihan kandang serta meminimalisasi mobilitasnya.

Sebab, beberapa hari lalu kasus virus ASF diduga menyerang ternak babi terjadi di Kabupaten Badung.

Beruntung, hingga saat ini kasus yang sempat membabi buta pada awal 2020 lalu belum ditemukan dan diharapkan tidak terjadi di kabupaten berjuluk Gumi Makepung ini. 

Baca juga: Pemkab Jembrana Gelontorkan Dana Hibah Rp 850 Juta ke Badan dan Lembaga Nirlaba


Kepala Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa menegaskan, kasus serangan virus African Swine Fever (ASF) belum ditemukan di wilayah Jembrana.

Namun begitu, masyarakat khususnya peternak babi agar tidak resah dan khawatir namun tetap waspada. 


"Astungkara belum dan semoga tidak ditemukan di Jembrana (ASF). Lakukan langkah-langkah pencegahan seperti sebelumnya," tegas Widarsa saat dikonfirmasi. 

Baca juga: Polisi Bagikan 50 Kunci Gembok Tambahan Sepeda Motor, Setahun Ada 30 Laporan Curanmor di Jembrana


Dia menyebutkan, beberapa langkah yang bisa dilakukan di antaranya memberikan pakan terbaik terhadap ternaknya. Kemudian batasi mobilitas keluar masuk bibit atau babi potong dari luar wilayah kandang.

Terpenting juga pastikan areal kandang tetap dijaga agar bersih sehingga bisa meminimalisir timbulnya potensi penyakit pada ternak. 


"Kemudian juga dilakukan spraying desinfektan seperti sebelumnya," tegasnya. 

Baca juga: Korban Tersambar Petir di Jembrana Tak Ditanggung BPJS, Dua Pasien Luka Berat Kondisinya Membaik


Bagia masyarakat atau peternak, kata dia, yang kebetulan belum atau tidak memiliki bahan untuk desinfektan bisa memohon kepada petugas Keswan-Kesmavet di wilayah, di Kecamatan hingga Kabupaten atau di Dinas. 


"Bagi yang membutuhkan desinfektan bisa minta ke petugas kami di lapangan, atau ke kecamatan dan juga bisa ke Kabupaten. Mari kita lakukan langkah pencegahan agar kasus tersebut tidak ditemukan di Jembrana," tegasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved