Berita Tabanan

Penyuluh Bahasa Bali Tabanan Identifikasi 34 Lontar, Ada Mantra Tenung Langka

Penyuluh Bahasa Bali Tabanan Identifikasi 34 Lontar, Ada Mantra Tenung Langka

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Kartika Viktriani
Istimewa
Suasana kegiatan identifikasi 34 lontar di Gria Rai, Banjar Pilisan, Desa Kaba-Kaba, Kecamatan Kediri, Tabanan, Selasa 6 Februari 2024 - Penyuluh Bahasa Bali Tabanan Identifikasi 34 Lontar, Ada Mantra Tenung Langka 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Penyuluh bahasa Bali Tabanan menemukan lontar langka, yakni lontar mantra tenung.

Lontar ini diidentifikasi di Gria Rai, Banjar Pilisan, Desa Kaba-Kaba, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali, bersamaan dengan identifikasi terhadap 33 lontar lainnya.

Bagian Bidang Lontar Penyuluh Kabupaten Tabanan, I Nyoman Widana mengatakan, pihaknya selain menemukan 33 lontar memang ada satu lontar langka yakni lontar mantra tenung.

Lontar itu adalah untuk memohon anugerah kepada Bhatara Gana.

Dan ditemukan dalam kondisi cukup baik dan jelas.

"Ya kami temukan (lontar Mantra Tenung) dalam kondisi baik dan bisa dibaca,” ucapnya, Rabu 7 Februari 2024.

Dijelaskannya, isi dari lontar ini di bagian awal disebutkan mantra memohon anugerah kepada Bhatara Gana.

Baca juga: Penyuluh Temukan Lontar Kesulinggihan Hingga Tata Cara Menjadi Saye Tajen di Puri Kilian Puri Agung

Bhatara Gana diharapkan dapat berkenan turun hadir, sehingga setiap pembaca tidak salah ucap, salah perilaku, sebab akan melakukan petuah atau pesannya yaitu meramal atau menenung.

"Lontar ini susah nyarinya, tapi tutur atau orang menyebut sering bahwa Bhatara Gana itu madue (punya) tenung. Kebetulan juga konservasi dalam kaitannya acara bulan bahasa provinsi yang maskotnya Bhatara Gana. Menurut saya ini pas sekali,” bebernya.

Penyuluh bahasa Bali Tabanan mengidentifikasi sebanyak 34 lontar di Tabanan.

Identifikasi ini dilakukan di Gria Rai, Banjar Pilisan, Desa Kaba-Kaba, Kecamatan Kediri, Tabanan, Selasa 6 Februari 2024.

Nyoman Widana mengatakan, ada sekitar 34 lontar yang diidentifikasi.

Sebagian besar dari lontar itu dalam kondisi baik, meskipun ada juga lontar yang rusak dimakan rayap.

Lontar yang dalam kondisi sangat baik mencapai 18 lontar. Sedangkan sisanya, mengalami rusak, rusak ringan, dan rusak berat atau dimakan rayap.

Ia mengaku, pihaknya berbangga karena ini juga berkaitan dengan Bulan Bahasa Bali 2024 dengan tema “Jana Kerti Dharma SADHU Nuraha dengan maskot Gana Raja”.

Dan lontar yang diidentifikasi merupakan milik Ida Bagus Ketut Yusalana.

Identifikasi dilakukan karena adanya permintaan dari pemilik.

“Dari permintaan pemilik maka kami lakukan identifikasi tersebut,” ungkapnya. (i made ardhiangga ismayana)

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved