Berita Tabanan

Dinas Pertanian Tabanan Imbau Peternak Babi Waspadai Virus ASF

Bali dikategorikan sebagai daerah endemik terhadap virus ASF, dan diperparah lagi dengan adanya peralihan musim dari kemarau ke musim hujan

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Pixabay
Ilustrasi babi - Dinas Pertanian Tabanan Imbau Peternak Babi Waspadai Virus ASF 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Dengan adanya kasus virus African Swine Fever (ASF) yang saat ini telah menjangkiti ternak di Kabupaten Badung.

Maka, Dinas Pertanian Tabanan meminta supaya peternak babi di Tabanan, Bali mulai waspada terhadap hal tersebut.

Hal ini disampaikan, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, I Gde Eka Parta Ariana, Kamis 8 Februari 2024.

Eka Parta mengatakan, bahwa peternak harus meningkatkan kewaspadaan dengan cara meningkatkan biosecurity.

Baca juga: HARGA Bahan Dapur di JSM Indomaret Alfamart Hypermart 9-12 Februari 2024: Minyak Kecap DISKON Imlek

Kemudian, juga yang tak kalah penting ialah memperhatikan kebersihan kandang.

Meskipun tidak terjadi di wilayah Tabanan, atau nihil kasus di kabupaten ini, akan tetapi kewaspadaan perlu dilakukan.

“Di kita (Tabanan) belum ada laporan. Meskipun ada laporan kematian babi, namun setelah kami cek bukan merupakan ASF,” ucapnya.

Sesuai data di Dinas Pertanian tercatat populasi babi di Kabupaten Tabanan total mencapai sekitar 31.930 ekor.

Jumlah tersebut menyebar di sepuluh kecamatan dengan populasi terbanyak terdapat di Kecamatan Baturiti yakni 9.528 ekor.

Selanjutnya Kecamatan Penebel mencapai 5.770 ekor, Kecamatan Selemadeg sebesar 3.441 ekor.

Kemudian Kecamatan Selemadeg Timur sebesar 3.236 ekor, Kecamatan Marga sebesar 2.755 ekor, Kecamatan Kerambitan 2.667 ekor, Kecamatan Tabanan 1.763 ekor, Selemadeg Barat 1.690 ekor, Pupuan 657 ekor, dan Kecamatan Kediri sebesar 423 ekor.

Munculnya kasus di Badung, lanjut Eka Parta, sebagai daerah penyangga sewajibnya memang mewaspadai kemunculan hal sama pada babi para peternak. Karena ada potensi ancaman.

Apalagi, Bali dikategorikan sebagai daerah endemik terhadap virus ASF, dan diperparah lagi dengan adanya peralihan musim dari kemarau ke musim hujan yang akan mendukung bagi merebaknya virus ASF saat ini.

“Dalam biosecurity, kami di dinas sudah mengalokasikan bantuan ke jumlah peternak berupa desinfektan melalui UPT. Namun memang itu tidak banyak atau tidak bisa mengcover seluruh peternak di Tabanan,” bebernya. (ang).

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved