Berita Bali

Dokter Ungkap Usia dan Gaya Hidup Pengaruhi Kesuburan, Tren Bayi Tabung di Bali Meningkat

Dokter Ungkap Usia dan Gaya Hidup Pengaruhi Kesuburan, Tren Bayi Tabung di Bali Meningkat, Gangguan Kesuburan Pria Naik 40 Persen

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN BALI/ ADRIAN AMURWONEGORO
dr. Jaqueline Sudiman. 

Sementara itu, dr. Ketut Darmayasa menyebutkan bahwa di era saat ini tingkat infertilitas memiliki persentase sebesar 15 persen, atau dari 100 orang, 15 diantaranya berisiko infertilitas. Selain itu, tren menunnda pernikahan atau kehamilan, karena usia di atas 35 tahun cadangan sel telur menurun. 

"Faktornya dari polusi infeksi, gaya hidup, pola hidup, kegemukan juga berpengaruh pada sistem hormon, apalagi alkohol, merokok, menjadi penyebab kesulitan hamil, selain faktor internal seperti gangguan saluran telur, ovarium, rahim, mioma," bebernya. 

Dokter Ketut berpesan agar pasangan tidak menunda pemeriksaan karena tidak sedikit pasangan khawatir pemeriksaan yang mahal, padahal bisa dilakukan dengan pemeriksaan fisik USG sederhana dengan biaya murah.  

Terakhir, dr Yukhi Krniawan, yang menjadi 1 dari 5 dokter reproduksi pria se Provinsi Bali, menjelaskan mengenai pentingnya analisis sperma agar program hamil tidak  percuma. 

"Saya sebut laku-laki akhir-akhir ini terbengkalai, faktor infertilitas dari laki-laku meningkat dari tahun ke tahun, gangguan kesuburan laki-laku meningkat mencapai 40 persen dari sebelum-sebelumnya hanya 20  persen, itulah pentinngnya analisa sperma," paparnya.

"Untuk menghasilkan sperma berkualitas harus rajin olahraga, menghindari pola hidup begadang, alkohol, rokok, intinya harus dimulai sejak dini agar gangguan tidak semakin banyak," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved