Mutasi TNI

Letkol Teguh Dwi, Anak Pedagang Es di Gilimanuk Bali Kini Jabat Waasops Kepala Staf Kodam IX/Udayana

Letkol Inf Teguh Dwi Raharja dimutasi dari jabatannya sebagai Dandim 1617/Jembrana.

|
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Istimewa
Danyon Raider 900/Satya Bhakti Wirottama Letnan Kolonel Inf Teguh Dwi Raharja SSos menikah dengan Luh Hesti Ranitasari SE MM di Buleleng, Sabtu 22 Januari 2022 

Sebagaimana nama yang diberikan orangtuanya, ia selalu berusaha teguh menghadapi hidup.

"Saya sebelumnya sudah pernah menikah, 16 tahun menikah dikaruniai anak, istri hamil, anak saya lahir istri saya meninggal, Maret 2021 lalu.

Saya ada anak satu. Kalau Bu Rani juga menikah 4 tahun, janda 15 tahun yang lalu dikaruniai dua anak putra dan putri," ujarnya.

Pasangan Letnan Kolonel Inf Teguh Dwi Raharja Ssos dan Luh Hesti Ranitasari, SE, MM.
Pasangan Letnan Kolonel Inf Teguh Dwi Raharja Ssos dan Luh Hesti Ranitasari, SE, MM. (Istimewa)

Letkol Teguh menjalin hubungan lebih intens pendekatan dengan Luh Rani sekitar 6 bulan dan langsung memantapkan hati untuk melamar menjadi istri.

"PDKT sekitar 6 bulan, langsung saya tembak. Tunangan, langsung menikah hari ini," ujarnya dengan senyum bahagia didampingi sang istri.

Teguh sejatinya belum ingin memikirkan soal jodoh karena anak masih balita, namun setelah Rani berkunjung dan bertemu kedua orangtuanya, Teguh mendapatkan gambaran dari kedua orangtua bahwa Rani orang yang tepat.

Baca juga: The King of Sparko Dimutasi dari Dandim Gianyar, Letkol Eka Wira: Semua Berjalan Aman dan Lancar

"Dulu dikasih gambaran orangtua. Orangtua bilang setelah bertemu dengan Rani main ke rumah bertemu anak.

Tadinya saya masih biasa saja. Orangtua saya yang menguatkan. Biasanya anak saya sulit sama orang, tapi sama Bu Rani anak saya ketemu langsung minta gendong. Kami kaget, kok langsung mau dekat sama orang," ujarnya.

Menurut orangtua Teguh, sosok Rani memiliki sikap yang baik, meskipun Teguh awalnya masih menahan diri, namun hatinya luluh mendengar sebuah pesan dari ibunya.

"Setelah bertemu dengan Bu Rani, ibu saya bercerita bahwa Rani sosok yang tepat dan baik. Dan yang bikin saya trenyuh adalah sebuah pesan ibu tentang anak saya.

Akhirnya saya berdoa, salat tahajud memohon petunjuk. Dan akhirnya memantapkan diri untuk menikahi Bu Rani," ucap perwira menengah TNI alumnus Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Merdeka Malang dan lulusan S2 di Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi itu.

Di tengah masa pandemi Covid-19 pernikahan dilangsungkan dengan mengedepankan protokol kesehatan seperti pengecekan suhu tubuh, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, mengenakan masker atau face shield secara benar, jaga jarak dan tidak ada kontak fisik.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved