Hari Raya Nyepi
120 Pura di Desa Adat Peguyangan Denpasar Melasti ke Pantai Padanggalak, Libatkan 8 Ribu Krama
Bendesa Adat Peguyangan, I Ketut Sutama mengatakan, tujuan melasti ini adalah untuk memohon tirta amerta
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Diketahui, sejak pagi buta, ribuan umat Hindu sudah tumpah ruah di Pantai Padanggalak, Kesiman, Denpasar untuk melasti ini, bahkan ada dari pukul 04.00 Wita.
Mereka menjunjung atau membawa pratima, banten, umbul-umbul, barong hingga rangda ke pantai.
Dan sejak pagi, langit Pantai Padanggalak pun mendung mengiringi pelaksanaan melasti ini.
Juga disertai hujan rintik-rintik yang sesekali hadir menyertai.
Meski begitu, hal ini tak mengurangi kekusyukan mereka mengikuti prosesi ini.
Suara gamelan berpadu dengan denting genta dan japa mantra para pemangku.
Usai melaksanakan persembahyangan di sepanjang jogging track atau di atas pasir, mereka mendekati air laut sebagai wujud penyucian.
Pratima juga turut diusung menuju ke air laut tersebut.
Dan untuk Nyepi saka 1946 tahun 2024 ini, berdasarkan surat edaran PHDI Bali, melasti bisa dilaksanakan mulai 7 Maret 2024.
Sementara Nyepi akan dirayakan pada 11 Maret 2024.
Surat edaran ini dari PHDI Bali ini berisikan pedoman pelaksanaan Nyepi mulai dari melasti hingga ngembak geni.
Surat edaran ini bernomor 318/PHDIBali/XII/2023 tertanggal 18 Desember 2023.
"Surat edaran ini adalah sebagai pedoman pelaksanaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946," kata Ketua PHDI Bali, I Nyoman Kenak.
Kenak mengatakan, untuk upacara melasti dilaksanakan mulai Kamis-Sabtu, tanggal 7-9 Maret 2024.
"Untuk pelaksanaannya disesuaikan dengan Desa Adat setempat dan diatur oleh Prajuru Desa Adat masing-masing. Dan sekembalinya dari melasti, Ida Bhatara Nyejer di Pura Bale Agung, Pura Desa atau Pura Puseh sampai dengan tanggal 10 Maret 2024," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.