Cok Sawitri Meninggal Dunia

Mekingsan Ring Gni Cok Sawitri di Bangli, Prosesi Palebon Masih Dibicarakan, Mungkin Agustus

Jenazah budayawan, sastrawan dan pemain teater Bali itu selanjutnya dilakukan proses mekingsan ring gni di Krematorium Bebalang, Bangli, Jumat, 5 Apri

Muhammad Fredey Mercury
Suasana saat jenazah Cok Sawitri akan melaksanakan prosesi mekingsan ring gni 

Tjok Sutedja yang juga kakak misan Cok Sawitri melihat banyak sahabat yang sangat men-support Cok Sawitri.

Ia pun berharap pada sahabat-sahabat Cok Sawitri agar bisa melanjutkan cita-citanya, terutama di bidang seni dan budaya.

"Almarhum basic-nya drama dan pemain teater. Namun juga bergerak di bidang lainnya, seperti menjadi penulis hingga tutor yang luar biasa," tandasnya.

Baca juga: Penulis Novel Janda dari Jirah, Cok Sawitri Berpulang, Berikut Ungkapan Duka dari Warih Wisatsana

Suasana duka terlihat di rumah Cok Sawitri di Puri Sidemen, Desa Sidemen, Kecamatan Sidemen, Karangasem, Jumat (5/4) siang.

Karangan bunga berbelasungkawa atas wafatnya Cok Sawitri, berjejer sekitar area parkir Puri Sidemen.

Ratusan krama yang mengenakan pakaian adat datang silih berganti ke Puri Sidemen.

Mereka datang untuk mengucapkan belasungkawa, mengirimkan doa agar mendiang mendapat tempat terbaik, serta menghadiri upacara mesiram dan narpana sebelum dikremasi di Banjar Bebalang, Bangli.

Tjok Suteja mengungkapkan, kepergian Cok Sawitri menyisakan kesedihan mendalam.

Keluarga, saudara, rekan, teman, dan masyarakat sekitar mengaku kehilangan sosok wanita tangguh, optimistis, dan berani.

Tjok Sutedja mengatakan, pukul 09.00 Wita digelar mesiram. Dilanjutkan upacara narpana pukul 11.00 Wita.

Narpana dipuput langsung oleh Ida Pedanda Istri Agung.

Menurutnya, ngaben masih menunggu rembuk keluarga karena kakak kandung Cok Sawitri yakni Cokorda Widnyana tinggal di Jerman, dan adiknya Cokorda Rupini bekerja di Makassar.

Baca juga: Budayawan dan Sastrawan Bali Cok Sawitri Tutup Usia, Begini Kenang Sahabat

Cok Sawitri adalah sosok pekerja keras, humoris, serta konsisten melestarikan dan menjaga  kebudayaan Bali dari pengaruh luar yang ingin mengikisnya.

Tjok Sutedja menceritakan, sosok wanita yang dikaguminya, Cok Sawitri adalah anak ke-2 pasangan Cokorda Gede Raja serta Jero Wisma.

Di masa kecilnya, Cok Sawitri tinggal di Kota Amlapura karena orangtuanya mendapatkan tugas di sana.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved