Palebon Tjokorda Bagus Santaka di Ubud
Lautan Manusia Saksikan Prosesi Palebon Puri Agung Ubud, Tjokorda Ngurah Suyadnya Ucap Terima Kasih
Lautan Manusia Saksikan Prosesi Palebon Puri Agung Ubud, Tjokorda Ngurah Suyadnya Ucap Terima Kasih
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Kartika Viktriani
Disebutkan bahwa total ketinggian bade ini mencapai 25 meter.
Setelah itu, keluarga Puri Agung Ubud duduk di sarana petulangan, bade, naga banda, lembu cemeng dan lembu tangi.
Lalu mereka membunyikan tawa-tawa sebagai tanjakan jalan.
Sontak, gemuruh gamelan baleganjur langsung menggema di setiap penjuru Ubud, lalu sarana petulangan pun berjalan menuju setra.
Petulangan berjalan diarak secara bergantian oleh krama 11 banjar adat untuk menuju kuburan atau Setra Dalem Puri, yang berjarak sekitar satu kilometer.
Adik mendiang, Tjokorda Ngurah Suyadnya mengucapkan terima kasih pada pengayah, yang telah menyukseskan prosesi ini.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga Puri Agung Ubud, khususnya 4.000 krama pengayah lembu, naga banda, bade, termasuk penari, pengiring gamelan dan lain-lainnya," ujar pria yang karib disapa Cok Wah itu.
Kata dia, prosesi ini tidak ada bisa berjalan tanpa dukungan Krama.
Karena itu iapun tak bisa berkata-kata atas bantuan yang diterima keluarga Puri Agung Ubud dari Krama adat.
"Kami sampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya pada krama, karena prosesi bisa berjalan sesuai harapan," tandasnya.
Bendesa Agung Ubud, Tjokorda Raka Kerthyasa juga mengatakan hal demikian.
Pihaknya berterima kasih pada semua pihak, karena prosesi bisa berjalan dengan lancar.
Pihaknya pun mengaku bangga masih bisa menggelar prosesi ini, di tengah era modern ini.
“Ini menandakan bahwa tradisi leluhur kami di Ubud dan budaya yang ada, berjalan langgeng," ujarnya.
(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.