Berita Klungkung
Putu Suarta Kembali Nahkodai PHDI Klungkung, Upacara Yadnya Masal Jadi Program Prioritas
Putu Suarta Kembali Nahkodai PHDI Klungkung, Upacara Yadnya Masal Jadi Program Prioritas
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Fenty Lilian Ariani
SEMARAPURA,TRIBUN-BALI.COM - Putu Suarta kembali dipercaya menahkodai Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Klungkung untuk lima tahun kedepan.
Mantan Kepala Satpol PP dan Damkar Klungkung itu, kembali terpilih secara aklamasi saat Lokasabha V PHDI yang digelar di Balai Budaya Ida I Dewa Istri Kanya, Sabtu (13/4/2024).
"Umat harus melewati tentangan berat dari internal maupun eksternal. Kita harus menguatkan sradha kita sebagai umat hindu," ujar Putu Suarta, Senin (15/4/2024).
Putu Suarta sudah menjabat sebagai Ketua PHDI Klungkung selama 2 periode.
Ia memimpin PHDI Klungkung sejak tahun 2017 sebagai, menggantikan almarhum I Ketut Suartana yang tutup usia.
Pada Lokasabha tahun 2019, Putu Suarta dipercaya memimpin PHDI Klungkung. Pada masa kepemimpinannya yang pertama, PHDI Klungkung cukup sering menggelar upacara keagamaan secara masal yang setiap tahun dinantikan oleh umat.
Pada Lokasabha yang digelar di Balai Budaya Ida I Dewa Istri Kanya, Sabtu (13/4/2024) pria asal Banjar Pegending, Kelurahan Semarapura Kauh itu kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua PHDI Klungkung untuk tahun 2024-2029.
"Kemarin secara aklamasi, tiang dipercaya untuk tetap sebagai ketua (PHDI). Program kerja tetap kita lanjutkan, misalnya saja upacara masal yang rutin kami gelar," ungkap Putu Suarta.
Menurutnya upacara yadnya keagamaan secara masal yang selama ini difasilitasi oleh PHDI Kabupaten Klungkung manfaatnya dirasakan langsung oleh umat.
Baca juga: Ditangkap Tim Polres Buleleng, Gede Agus Alias Kales Jualan Sabu di Kadang Ayam
Hal itu terlihat dari banyaknya peserta yang ikut mendaftar dalam setiap kegiatan massal seperti potong gigi, petik rambut, bayuh oton, atma wedana masal.
"Antusiasme umat untuk ikut upacara masal sangat tinggi. Bahkan saat ini, sudah banyak yang titip nama. Mereka minta didaftarkan kalau parisadha kembali menggelar upacara masal," terang pria kelahiran 30 Desember 1961.
Upacara masal ini juga menjadi program prioritas PHDI Kabupaten Klungkung kurun waktu 2024-2029.
Dengan pelaksanaan upacara keagamaan secara masal, selain dapat menghemat dari sisi waktu pelaksanaan juga menghemat dari sisi biaya.
Terkebih saat ini ada adanya perubahan orientasi dalam kehidupan sehari-hari.
Umat secara umum disibukkan dengan berbagai rutinitas, sehingga aspek waktu dan aspek ekonomi saling mempengaruhi dan berdampak terhadap aspek sosial dan keagamaan.
"Dalam kegiatan upacara keagamaan secara masal kami kedepankan nilai-nilai kesederhanaan. Sederhana bukan berarti mengurangi esensi dari upacara itu sendiri. Kami tetap berlandaskan tatwa (sastra) dan selalu berkoordinasi dengan sulinggih," ungkap Suarta yang sebelumnya menjabat sebagai Kasatpol PP dan Damkar Kabupaten Klungkung dan purna tugas pada tahun 2022 lalu.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.