Berita Jembrana
Pengelolaan TPA Peh Jembrana Tunggu Pihak Ketiga, Bakal Dikelola dengan Alat dan Teknologi Mumpuni
kondisi TPA Peh saat ini masih dalam kategori bagus seperti tidak pernah terjadi kebakaran meskipun dikelola dengan anggaran yang minim.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Bupati Jembrana, I Nengah Tamba akhirnya menanggapi terkait permasalahan yang terjadi TPA Peh, Rabu 17 April 2024.
Dalam waktu dekat atau di bulan Mei, TPA Peh bakal dikerjasamakan dengan pihak ketiga untuk pengelolaan.
Namun ia tak memperjelas apa saja yang akan dilakukan pihak ketiga tersebut.
Terpenting, ia bakal melakukan pengelolaan dan akan menjadikan TPA Peh sebagai tempat yang paling berhasil mengelola sampah.
Baca juga: SAMPAH TPA Peh Jembrana Terus Meninggi! Excavator Sempat Rusak, Setiap Hari Terima 60 Ton Lebih
Menurutnya, permasalahan sampah di semua daerah hampir sama.
Bahkan, ia menyebut bahwa TPA di daerah lain jauh lebih parah dari tempat pembuangan akhir yang berlokasi di Banjar Peh, Desa Kaliakah Kecamatan Negara tersebut.
"TPA dimanapun sebenarnya situasinya begitu (hampir sama). Yang lain jauh lebih parah," kata Nengah Tamba saat dikonfirmasi, Rabu 17 April 2024.
Dia mengklaim, kondisi TPA Peh saat ini masih dalam kategori bagus seperti tidak pernah terjadi kebakaran meskipun dikelola dengan anggaran yang minim.
Apalagi, ia menyinggung bahwa tumpukan sampah tersebut merupakan warisan dari pemerintahan sebelumnya.
Kini, pengelolaan sudah dimulai bertahap seperti pemilihan organik dan anorganik.
Selain itu, kiriman sampah juga telah dipecah melalui TPST yang sudah terbangun di Jembrana, Bali.
"Cuman kemarin karena alatnya yang tidak sehingga terjadi seperti itu (sampah meluber). Tapi selesai alat, selesai (masalah) itu," jelasnya.
Untuk melakukan penanganan di TPA Peh, kata dia, pihak Pemerintah Kabupaten Jembrana telah melaksanakan MoU dengan pihak ketiga.
Ia berharap dalam waktu dekat atau bulan Mei 2024 mendatang programnya sudah berjalan.
"Nanti kita lihat, siapa yang paling berhasil mengelola sampah," tantangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jembrana, Dewa Gede Ary Candra Wisnawa mengatakan, penanganan atau pengelolaan sampah di TPA Peh membutuhkan peralatan dan teknologi yang mumpuni.
Pihaknya mengaku telah melakukan penjajakan kerjasama dengan pihak ketiga untuk merealisasikannya.
"Semoga dalam waktu dekat peralatan dimaksud sudah bisa didatangkan ke TPA Peh. Saat ini masih proses dan semoga bisa segera direalisasikan jika tidak ada halangan," katanya.
Untuk diketahui, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Peh di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana saat ini dalam kondisi mengkhawatirkan.
Apalagi diperparah dengan rusaknya dua alat berat yang bertugas sebagai penarik atau penataan sampah.
Sampah sempat meluber di jalur menuju TPA atau halaman depan kantornya, Senin 15 April 2024 sore.
Menurut pantauan, ketinggian tumpukan atau gunung sampah sudah mencapai puluhan meter.
Setiap tahunnya, tumpukan terus meninggi hampir 3 meter.
Pemandangan ini bisa terlihat dari jarak satu kilometer lebih dari lokasi TPA ini.
Sejak dulu, kawasan untuk penampungan sampah ini terus meluas.
Kini sudah mencapai 74 are untuk sampah saja dari total luas kawasan seluas 2 hektare.
Koordinator TPA Peh, Ketut Suardika menuturkan, setiap harinya TPA Peh merima atau menampung kiriman sampah 60 ton lebih.
Volume tersebut berasal dari sampah di fasilitas umum dan juga sampah dari masyarakat.
"Rata-rata per harinya itu masuk sekitar 60 ton lebih. Kemarin alat sempat rusak, mengakibatkan sampahnya meluber ke jalur masuk TPA," kata Suardika.
Dia melanjutkan, dengan kondisi tersebut, hingga akhir tahun 2023 lalu ketinggian tumpukan sampah sudah mencapai sekitar 34 meter.
Sementara luas kawasan untuk penampungan sampah sudah mencapai 74 are dari total kawasan seluas 2 hektare.
"Ketinggian terakhir 34 meter. Mungkin sekarang sudah hampir 40 meteran. Untuk antisipasi ketinggian, sudah dikerahkan ekscavator untuk penataan di atas," ujarnya.
Kumpulan Artikel Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.