Berita Jembrana

CUACA Ekstrem! Rumah & Kandang Ternak Warga Kemoning Rusak, Pohon Sukun Setinggi 20 Meter Ambruk

Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian material ditaksir mencapai puluhan juta. Sebab, kerusakan terjadi pada 5x5 m.

ISTIMEWA
Petugas BPBD Jembrana saat melakukan penanganan pohon tumbang, timpa rumah warga di Banjar Kemoning, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Jumat 19 April 2024. 

TRIBUN-BALI.COM -  Cuaca ekstrem yang terjadi di Jembrana, kembali menimbulkan bencana alam, Kamis 18 April 2024 malam.

Sebuah pohon setinggi 20 meter ambruk, dan menimpa rumah warga serta kandang ternak milik warga.

Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian material ditaksir mencapai puluhan juta. Sebab, kerusakan terjadi pada 5x5 meter bangunan.

Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa pohon tumbang tersebut terjadi sekitar pukul 22.00 WITA, Kamis 18 April 2024.

Pohon jenis sukun berdiameter 40 centimeter tersebut, menimpa rumah milik I Komang Swiarna (45), warga Banjar Kemoning, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Jembrana


Akibatnya, atap rumah dengan dua kamar tidur dan satu ruang tamu tersebut mengalami kerusakan. Kerusakan disebutkan terjadi pada luas 5x5 meter. Kerugian ditaksir mencapai Rp20 juta.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, 2 Bencana Alam Terjadi di Jembrana, Antisipasi Potensi Banjir, BPBD Imbau Hal Ini

Baca juga: Dampak Cuaca Ekstrem, Tanaman Padi di Gianyar Tumbang

Petugas BPBD Jembrana saat melakukan penanganan pohon tumbang, timpa rumah warga di Banjar Kemoning, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Jumat 19 April 2024.
Petugas BPBD Jembrana saat melakukan penanganan pohon tumbang, timpa rumah warga di Banjar Kemoning, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Jumat 19 April 2024. (ISTIMEWA)

 


"Tidak ada korban jiwa, material saja," kata Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra saat dikonfirmasi Jumat 19 April 2024. 


Dia melanjutkan, total luas atap yang mengalami kerusakan 5x5 meter. Karena mengalami kerusakan, keluarga korban untuk sementara tinggal di rumah sebelahnya. Kebetulan warga tersebut memiliki bangunan lain. 


"Rumah yang tertimpa masih ditempati. Tapi sekarang mereka geser sementara ke bangunan rumah sebelahnya yang juga satu kepemilikan," ungkapnya. 


Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan hati-hati saat ini. Sebab, potensi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dan bisa saja menimbulkan bencana alam.


"Tetap waspada dan hati-hati. Ancaman banjir dan pohon tumbang sangat tinggi di tengah cuaca ekstrem saat ini," imbaunya. 

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved