Berita Klungkung

UBAH Air Laut Jadi Air Minum! SWRO Nusa Lembongan 75 Persen, Segera Layani 213 Pelanggan Tahun 2024

Pengerjaan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di Pulau Nusa Lembongan, Klungkung telah mencapai 75 persen.

ISTIMEWA
MENINJAU PROYEK - Pejabat saat meninjau proyek SWRO di Pulau Lembongan, Nusa Penida, Klungkung, belum lama ini. Teknologi ini berfungsi mengubah air laut menjadi air minum. 

TRIBUN-BALI.COM - Pengerjaan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di Pulau Nusa Lembongan, Klungkung telah mencapai 75 persen. Teknologi mengubah air laut menjadi air minum ini ditargetkan rampung pada September 2024 mendatang.

Nantinya teknologi SWRO ini akan melayani 213 pelanggan khusus untuk Pulau Nusa Lembongan saja. Dalam pengoperasian SWRO ini, Direktur PDAM Klungkung (Panca Mahotama) menjalin kerjasama dengan PT. Tiara Ciptakan Nirwana.

"Tujuannya yakni mengoptimalkan pengolahan air laut menjadi air minum untuk masyarakat Desa Lembongan dan Desa Jungutbatu," ujar Direktur Utama PDAM Panca Mahotama Nyoman Renin Suyasa, Minggu (21/4).

Ia mengatakan, PT. Tiara Ciptakan Nirwana berkewajiban menyiapkan produksi air, memasang jaringan induk dan distribusi ke rumah rumah pelanggan serta menjamin kualitas, kuantitas dan kontinuitas (3K).

Saat ini perkembangannya sudah mencapai 75 persen minus 10 persen dari target karena terkendala faktor alam yang menghambat transportasi pengiriman bahan dari daratan menuju kepulauan Nusa Lembongan.

Baca juga: PASCA Banjir & Longsor, Aktivitas Warga Terhambat di Karangasem, Alat Berat Susah Tembus ke Lokasi!

Baca juga: WISATA Tabanan, Naik Perahu Lihat Goa dan 4 Pura, Jelajah Taman Tirta Giri Bhuwana di Sungai Dati

Ilustrasi air - Pengerjaan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di Pulau Nusa Lembongan, Klungkung telah mencapai 75 persen. Teknologi mengubah air laut menjadi air minum ini ditargetkan rampung pada September 2024 mendatang.
Ilustrasi air - Pengerjaan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di Pulau Nusa Lembongan, Klungkung telah mencapai 75 persen. Teknologi mengubah air laut menjadi air minum ini ditargetkan rampung pada September 2024 mendatang. (Pixabay)

"Kami dari Perumda Panca Mahotama telah menyiapkan data sambungan rumah sebanyak 213 sambungan. Data ini terdiri dari rumah tangga dan industri akomodasi pariwisata termasuk hotel bintang lima," jelasnya.

Senin (hari ini) akan menyetorkan Surat Permohonan Langganan ini kepada pihak badan usaha yang kami ajak kerja sama untuk bisa dilakukan survei kembali kepada pelanggan," demikian sambung Renin Suyasa.

Penjabat (Pj) Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika berharap, teknologi SWRO dapat memenuhi kebutuhan air bersih di Pulau Lembongan. Ia meminta agar program ini disampaikan kepada masyarakat.

"Dengan terwujudnya kerjasama ini semoga kedepan ketersediaan air bersih di Nusa Lembongan dapat terpenuhi. Mohon supaya disosialisasikan programnya dengan baik, sehingga kebutuhan air untuk masyarakat maupun pariwisata dapat terpenuhi," ujar Jendrika.

Sementara itu, Pemkab Klungkung juga berencana membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Desa Jungutbatu, Nusa Lembongan. TPST ini untuk mengolah sampah di wilayah Desa Jungutbatu yang merupakan daerah kunjungan wisata populer di Nusa Penida.

TPST ini diharapkan dapat mengganti peran TPS di Desa Jungutbatu yang telah overload. Pemkab Klungkung telah menganggarkan dana sebesar Rp 6,3 Miliar yang berasal dari dana BKK (bantuan keuangan khusus) untuk pembangunan TPST ini," ungkap Jendrika. (mit)


26,73 Ton Sampah Harian

TPST Desa Jungutbatu, Pulau Lembongan, Nusa Penida akan dibangun di lahan seluas 22 are. Proses pengerjaan dilaksanakan tahun ini. Pj Bupati Klungkung, Nyoman Jendrika meminta dilakukan penyederhanaan desain bentuk dari bangunan. Ia ingin menyesuaikan kebutuhan mesin sesuai arahan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan.

Rata-rata harian, Nusa Lembongan menghasilkan sampah mencapai 26,73 ton. "Dengan dukungan mesin tersebut diharapkan akan mampu mengolah sampah di Nusa Lembongan yang perharinya menghasilkan sampah sebanyak 26,73 ton," ungkap Jendrika.

Keberadaan TPST Jungutbatu sangat penting untuk mengolah sampah di Pulau Lembongan Kecamatan Nusa Penida. Selama ini sampah setempat ditampung di TPA Jungutbatu yang sudah overload. Bahkan TPA tersebut sudah beberapa kali kebakaran. (mit)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved