Berita Denpasar

WASPADA! Pemecutan Kaja dan Sesetan Wilayah Kasus DBD Tertinggi di Denpasar

WASPADA! Pemecutan Kaja dan Sesetan Wilayah Kasus DBD Tertinggi di Denpasar

Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
Tribun Bali/Dwi S
ilustrasi nyamuk demam berdarah 

 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Desa Pemecutan Kaja dan Kelurahan Sesetan memiliki jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi di Kota Denpasar.

Hal ini berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar per 20 April 2024.

Untuk Desa Pemecutan Kaja tercatat ada 31 kasus, begitujuga Kelurahan Sesetan 31 kasus.

Selanjutnya ada Desa Pemecutan Kelod dengan jumlah 28 kasus, lalu disusul Desa Sanur Kauh 23 kasus.

Baca juga: Pohon Keramat Di Pura Penunggekan Bangli Tumbang, Pihak Adat Sebut Kulit Pohon Kerap Ditunas Warga

Kemudian Kelurahan Panjer dengan 19 kasus, Kelurahan Padangsambian 18 kasus, Kelurahan Sanur 17 kasus.

Lalu ada Desa Dauh Puri Kaja 15 kasus, Desa Ubung Kaja 15 kasus, dan Desa Kesiman Kertalangu 11 kasus.

Baca juga: Begini Syarat dan Tips Dapatkan KUR BRI 2024, Bisa Pinjam Rp20 Juta Bayar Rp500 Ribuan Aja/bulan

Sementara hingga April 2024 ini, kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD masih ditemui di Denpasar dan semakin mengalami peningkatan ketimbang tiga bulan sebelumnya.


Berdasarkan data terakhir, tercatat ada sebanyak 369 kasus DBD sejak Januari 2024.


Dimana dari data tersebut, sebanyak 3 orang dinyatakan meninggal dunia.


Adapun jumlah kasus ini dengan rincian, pada Januari sebanyak 34 kasus, kemudian Februari 2024 sebanyak 42 kasus.


Selanjutnya pada bulan Maret tercatat sebanyak 122 kasus, serta bulan April berdasarkan data sementara sebanyak 171 kasus.


Sedangkan untuk dua kasus meninggal meninggal adalah anak-anak dan satu orang adalah ibu melahirkan.


Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. AA Ayu Candrawati Sabtu, 27 April 2024.


Meski demikian, jumlah kasus ini ada penurunan ketimbang tahun 2023 lalu.


Dimana tahun 2023 sejak Januari hingga April terjadi sebanyak 967 kasus dengan rincian Januari 296 kasus, Februari 255 kasus, dan Maret 230 kasus, dan April sebanyak 186 kasus.


Ayu Candrawati mengatakan, pihaknya pun melakukan berbagai langkah untuk menekan kasus DBD ini.


Pihaknya menggencarkan pelaksanaan fogging fokus untuk menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).


Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk juga tetap dilakukan.


Dimana pihaknya tetap mengedukasi masyarakat agar melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN secara konsisten.


Disamping itu, para jumantik juga tetap melakukan kunjungan rumah untuk ikut memantau jentik dan sekaligus mengedukasi masyarakat.


“Kami juga melakukan fogging massal (ULV), dan sudah dilaksanakan mulai pertengahan Februari 2024 selama 1 bulan di lingkungan Kota Denpasar,” katanya.


Fogging fokus ini dilaksanakan sesuai indikasi yaitu adanya kasus dan ditemukan jentik saat PE (Pemantauan Epidemiologi) di lokasi adanya kasus.


“Akan tetapi masyarakat tetap diedukasi agar melaksanakan PSN, oleh karena fogging ini hanya membunuh nyamuk dewasa. Kalau tetap ada jentik di tempat penampungan air atau genangan air, seminggu lagi akan berubah menjadi nyamuk dewasa, dan siap menyebarkan penyakit DBD dan begitu seterusnya,” katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved