Berita Bali

Ini Strategi Cinta Laura, Duta Komunikasi World Water Forum Dalam Tingkatkan Partisipasi Warga

Duta Komunikasi World Water Forum ke-10 Cinta Laura menyampaikan strateginya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan

Editor: Ady Sucipto
Wartakota
Cinta Laura. 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Duta Komunikasi World Water Forum ke-10 Cinta Laura menyampaikan strateginya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.

"Melalui kampanye di berbagai platform media yang sedang berlangsung, termasuk video menarik, infografis, dan jangkauan media sosial, kami secara aktif menyebarkan konten edukatif untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya praktik konservasi air," kata Cinta dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (26/4).

Cinta menuturkan rencana untuk melaksanakan lokakarya dan program penjangkauan berkenaan dengan upaya konservasi air di tingkat komunitas.

Baca juga: Imigrasi Ngurah Rai Siapkan Tiga Konter Khusus Bagi Delegasi World Water Forum

Menurut dia, lokakarya akan mencakup materi tentang teknik pengumpulan air hujan, metode pengoptimalan penggunaan air di tingkat rumah tangga dan usaha pertanian, serta strategi pelestarian ekosistem air.

Dia juga mengemukakan pentingnya kolaborasi dengan organisasi lokal, lembaga pemerintah, dan institusi pendidikan dalam mempromosikan upaya konservasi air.

Sebagai komisaris PT Maharaksa Biru Energi Tbk, Cinta Laura berkomitmen mendukung upaya pelestarian lingkungan.

Cinta menyampaikan bahwa dalam beberapa tahun terakhir dia aktif berinteraksi dengan universitas dalam mengorganisir pelaksanaan seminar dan diskusi untuk meningkatkan kepedulian pemuda terhadap lingkungan.

"Saya secara teguh percaya bahwa mengedukasi tiap individu sangat penting untuk menumbuhkan kepedulian yang tulus terhadap lingkungan dan memahami dampaknya terhadap kesejahteraan fisik, mental, sosial, dan ekonomi kita. Tanpa dasar ini, sulit untuk menginspirasi perubahan yang bermakna dalam kebiasaan dan perilaku masyarakat," katanya.

Cinta mengemukakan rencana untuk menggandeng lembaga pendidikan dan organisasi lokal dalam kampanye guna meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap masalah lingkungan.

"Tujuan kami adalah untuk membangun keterlibatan jangka panjang dalam masyarakat untuk memastikan pelestarian sumber daya air dan lingkungan untuk generasi mendatang," katanya.

Baca juga: Upacara Tumpek Uye dan Segara Kerthi Akan Jadi Pembuka Rangkaian World Water Forum ke-10

World Water Forum ke-10 akan diselenggarakan di Bali dari 18 sampai 24 Mei 2024.

Forum itu akan membahas masalah konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam.

Cinta mengatakan agenda yang diusung oleh Indonesia di ajang WWF ke-10 sangat krusial, mengingat masih banyak penduduk yang belum memiliki akses ke air bersih.

Diketahui, dalam World Water Forum ke-10, Indonesia mengusung empat agenda utama, yaitu upaya konservasi air, ketersediaan air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam.

“Fokus Indonesia pada konservasi air, akses air bersih, sanitasi, keamanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana di World Water Forum sangatlah krusial. Dengan lebih dari 27 juta penduduk Indonesia yang belum memiliki akses ke air bersih dan 80 persen penyakit disebabkan oleh kualitas air yang buruk, agenda-agenda tadi perlu segera dilakukan,” ucap Cinta dalam keterangan tertulis, Jumat.

Cinta menilai komitmen Indonesia di WWF ke-10 sudah sangat jelas, mengingat kerentanan negara terhadap bencana alam seperti banjir dan kekeringan, yang diperparah oleh perubahan iklim.

Dia melihat agenda-agenda tersebut sebagai hal yang penting untuk pembangunan berkelanjutan.

“Saya ingin memberikan apresiasi atas pendekatan proaktif Indonesia dalam mengatasi masalah-masalah mendesak ini di platform global,” kata dia.

Baca juga: Selama World Water Forum Berlangsung di Bali, TPA Suwung Ditutup

Sebagai Duta Komunikasi untuk World Water Forum ke-10, Cinta mengatakan dirinya berperan untuk menyebarkan pesan-pesan penting mengenai isu-isu air kepada masyarakat Indonesia secara luas.

Melalui berbagai saluran komunikasi seperti penjangkauan media, kampanye di media sosial, acara publik, dan program-program edukasi, dia berupaya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya konservasi air, akses air bersih, sanitasi, keamanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana.

“Dengan menyampaikan pesan-pesan ini secara efektif, kami bertujuan untuk menggerakkan dukungan masyarakat, memfasilitasi kolaborasi antara pemangku kepentingan, dan menginspirasi tindakan kolektif dalam mengatasi tantangan terkait air di Indonesia dan di seluruh dunia,” ujar dia. (ant)

>>> Baca berita terkait <<< 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved