Berita Badung
SETOR Miliaran! Tanam Saham di PT Jasamarga Bali Tol, Pemkab Badung Masih Merugi, DPRD Pertanyakan!
Bahkan saham Pemkab Badung malah mengalami dilusi, yang awalnya dari delapan persen malah turun menjadi enam persen.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Meski sudah melakukan penanaman saham, namun pemerintah Kabupaten Badung belum mendapatkan hasil dari penanaman saham yang dilakukan di PT Jasamarga Bali Tol (JBT), selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Bahkan saham Pemkab Badung malah mengalami dilusi, yang awalnya dari delapan persen malah turun menjadi enam persen.
Hal itu pun dikatakan Ketua DPRD Badung, I Putu Parwata, saat mempertegas penanaman saham pada PT JBT Senin 29 April 2024.
Menurutnya pertemuan untuk membahas saham itu sudah dilakukan Jumat 26 April 2024 kemarin.
"Bahwa kemarin bersama dengan PT JBT melakukan raker. Karena dari tahun 2013 Pemkab Badung sudah melakukan penyertaan modal kepada PT JBT," katanya.
Baca juga: Tarif Parkir Tepi Jalan di Denpasar Naik Per 1 Mei 2024, Ada Asuransi untuk Kehilangan!
Baca juga: UMKM di Bangli Keluhkan Minimnya Promosi & Pelatihan Tenaga Kerja, Simak Beritanya!

Parwata menegaskan, bahwa setoran awal Badung melakukan penyetoran Rp 100 miliar.
Namun dalam proses perjalanan, pada tahun 2020 atau masa pandemi Covid-19 terjadi penambahan modal Rp 200 miliar, yang telah disampaikan kepada pemegang saham PT Jasamarga Pemprov Bali, Pemkab Badung.
"Nah, karena ada yang menyetor penambahan modal dari PT Jasamarga Bali Tol Rp200 miliar. Dengan demikian terdilusi saham Badung dari delapan persen menjadi enam persen," ungkap Parwata.
Pihaknya juga terus melakukan diskusi, dan posisi sampai saat ini seluruh modalnya yang dimiliki PT Jasamarga menjadi Rp 1,5 triliun.
Dari keseluruhan modal saat ini, ternyata ada tambahan modal pinjaman sebesar Rp 750 miliar, dari modal awal yang totalnya Rp 750 miliar.
"Total modal ditambah modal utang dari pemegang saham Rp 750 miliar. Mereka punya modal keseluruhan Rp 1,5 triliun diantaranya Rp 750 miliar modal awal, dan Rp 750 miliar modal pinjaman," jelas politisi PDIP awal Dalung, Kuta Utara ini.
Karena hal itu, maka PT Jasamarga Bali Tol masih terjadi kerugian, mengingat kerugian masih menjadi bebannya.
Kendati demikian, Parwata juga minta komitmen perusahaan JBT ini untuk bisa segera menyelesaikan atau mencapai target supaya tidak defisit terus atau merugi.
Hanya saja, kata Parwata, mereka sanggup, bahwa perusahaan menjadi untung di tahun 2028 mendatang.

"Nah ini komitmen yang disampaikan kepada kami. Tentu Badung sebagai pemegang saham akan selalu kami lakukan koreksi, memberikan masukan, agar lebih cepat lebih baik.
Karena ini salah satu potensi pendapatan," terang seraya menambahkan akan melakukan pemantauan tiga bulan sekali.
Disinggung apakah Badung sudah pernah mendapat deviden dari penyertaan modal itu.
Parwata mengakui, Pemkab Badung sampai saat ini belum menikmati keuntungan dari penyertaan modal itu.
"Boro-boro dapat keuntungan atau deviden, malah saham Badung terdilusi. Menurun saham Badung dari delapan menjadi enam persen, karena merugi.
Karena itu kami tidak mau perusahaan ini merugi, dan kami mendorong Tol Bali Mandara ini agar untung, supaya Badung merasakan dan menikmati keuntungan finansial untuk pembangunan Badung ke depan," ungkapnya.
Lebih lanjut Parwata juga terus mendorong, cepat para pemegang saham mulai dari PT Jasamarga Bali Tol, Pemkab Badung, Pemprov Bali untuk meningkatkan kinerjanya.
Selain itu mengenai penambahan penyertaan modal, tentu pihaknya mesti melihat dulu dari segi bisnisnya.
"Kalau memang memberikan kontribusi positif penambah pendapatan tentu bisa dipertimbangan. Kita lihat neraca dulu. Kalau bagus kita tambah, kalau merugi terus ya jangan lah," bebernya.
Sementara pihak PT Jasamarga Bali Tol yang hadir, yakni I Wayan Eka Saputra selaku Direktur Keuangan JBT.
I Putu Gandi Ginantra selaku Manajer Operation & Maintenance JBT.
I Wayan Eka Suryadi Putra selaku Manajer Finance JBT, menegaskan jika sejak pandemi Covid 2019 sampai dengan saat ini, untuk menutupi kekurangan arus kas, JBT melakukan pinjaman dari pemegang saham mayoritas.
Selain itu pada tahun 2020 ,JBT menyampaikan kepada pemegang saham untuk dilakukan tambahan setoran modal, dari 9 pemegang saham yang bersedia untuk melakukan setoran modal hanya Jasa Marga dan wika.
"Nah karena ada penambahan modal dan dengan setoran modal tersebut, komposisi pemegang saham mengalami perubahan, salah satunya pemerintah kabupaten Badung yang sebelumnya 8 persen menjadi 6 persen," imbuhnya. (*)
Kejari Kembalikan Uang Korupsi Rp 280 Juta Pada Perkara Pencurian Air PDAM Mangutama Badung |
![]() |
---|
Pengendara yang Parkir Sembarangan di Jalan Pratama Raya Badung Diberikan Imbauan dan Teguran |
![]() |
---|
BIDIK Cuan Pajak Parkir Pesawat di Bandara Ngurah Rai Buat Dongkrak PAD Badung, Gini Mekanismenya! |
![]() |
---|
Pendataan Bangunan di Pantai Balangan Imbas dari Temuan di Pantai Bingin? Ini Kata Adi Arnawa |
![]() |
---|
Satpol Pol PP Bidik Bangunan Ilegal di Pantai Balangan Badung Bali: Patut Dicurigai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.