Deret Fakta Soal Polemik Pembatasan Jam Buka Warung Madura di Bali & Respon MenkopUKM Teten Masduki

Beberapa waktu belakangan mencuat polemik soal pembatasan jam buka Warung Madura yang tengah jadi perbincangan hangat di masyarakat.

|
Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
MenKopUKM Teten Masduki saat memberikan keterangan usai membuka Rakornas Rilis Data Pendataan Lengkap - KUMKM 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali pada Selasa 21 November 2023. 

Menurutnya, ada alasan warung yang memilih buka seharian bisa jadi karena pembelinya sedang sepi.

Akan tetapi ada juga yang barang dagangannya tidak bisa masuk ke dalam ruko sehingga dia terpaksa buka full.

“Bisa akibat sepi belum banyak pelanggannya makanya buka 24 jam dan ada juga yang dagangannya nggak muat di dalam,” tuturnya Senin (29/4/2024).

Dia bilang berdagang pada dini hari juga memiliki risiko yang tinggi.

Niat hati ingin dapat pembeli, salah-salah didatangi perampok membawa senjata tajam (sajam).

Bukan cerita baru pedagang Warung Madura menangkis celurit karena dipaksa memberikan uang.

“Itu sering sekali kejadian warung madura buka sampai pagi lalu datang perampok bawa parang, bukannya aman-aman saja dan sedikit juga pembeli jam segitu,” ucap Cak Herman.

Saat disingung adanya perbedaan harga yang amat jauh dengan ritel, dia pun tidak menampik.

Cak Herman bilang bahwa kelebihan warung madura memang harganya yang lebih ekonomis.

“Kalau di sini beli juga pakai kantong plastik tapi kami ya ikut saja aturan karena memang tidak jualan 24 jam,” imbuhnya.

Baca juga: Jaring Chef Indonesia Untuk Bekerja di Kapal Pesiar, Culinary Competition Diadakan di Denpasar Bali

Sejarah Warung Madura Buka 24 Jam

Guru Besar Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Khoirul Rosyadi mengatakan warung-warung Madura yang buka 24 jam memiliki sejarah dan alasan tersendiri dalam praktek bisnis mereka.

"Keputusan untuk buka 24 jam mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kebiasaan konsumen lokal, persaingan pasar, serta strategi untuk meningkatkan penjualan dan daya saing," ujarnya, Jumat (26/4/2024).

Kata dia pada beberapa kasus, warung-warung Madura yang buka 24 jam dapat menarik pelanggan yang bekerja malam, pekerja sif malam atau mereka yang mencari makanan atau barang-barang lain pada jam-jam yang tidak biasa.

Sehingga hal tersebut dapat memberikan keuntungan bagi pemilik warung dalam pasar yang bergerak cepat dan kompetitif.

"Saya kira ini adalah kecerdasan masyarakat Madura dalam membaca peluang," terang Khoirul.

"Mereka menangkap bahwa kehidupan masyarakat di kota-kota besar itu sampai seharian atau 24 jam.
Maka mereka berpikir bagaimana memenuhi kebutuhan dalam 24 jam," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Hasanudin Aco/Endrapta Ibrahim Pramudhiaz/Reynas Abdila)

>>> Baca berita terkait <<< 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta Polemik Pembatasan Jam Buka Warung Madura: Respons Menteri Teten hingga Sejarah Warung Madura

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved