Berita Bangli
100 Perwakilan Desa Adat Ikut Lomba Penjor Serangkaian HUT Bangli ke-820
HUT Bangli, Kabid Kesenian Disparbud Bangli, Nyoman Wiradana: secara umum penjor dikategorikan menjadi dua jenis
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Puluhan pemuda dari sejumlah desa memadati Alun-alun Bangli, Bali pada Minggu 5 Mei 2024.
Alunan musik gamelan menambah euforia para pemuda, saat menghias dan memasang penjor di alun-alun.
Adu kreativitas penjor antar pemuda desa, merupakan serangkaian HUT Bangli ke-820.
Acara ini memang rutin digelar jelang hari jadi Kota Bangli, yakni tanggal 10 Mei.
Baca juga: Sambut Peserta WWF, Pemprov Bali Akan Pasang Penjor di Rute Event
Tak hanya adu kreativitas. Nyatanya penjor yang berjajar di tengah kota, juga menarik perhatian warga maupun wisatawan yang lewat kota Bangli. Pun sekaligus menjadi hiasan meriah jelang peringatan HUT.
Menurut Kabid Kesenian Disparbud Bangli, Nyoman Wiradana, secara umum penjor dikategorikan menjadi dua jenis. Yakni penjor wali atau untuk upacara keagamaan dan penjor kreasi.
"Kali ini digelar lomba penjor kreasi untuk menyemarakan HUT Bangli. Lomba ini salah satu upaya melestarikan seni dan budaya Bali. Selain itu, memupuk kebersamaan para pemuda," ungkapnya.
Secara umum dari total 170-an desa adat, ada 100 peserta yang sudah konfirmasi mengikuti lomba.
Para perwakilan desa selanjutnya diberi waktu untuk memasang penjor dari tanggal 4 Mei hingga 5 Mei.
"Tanggal 4 Mei kesempatan untuk Kecamatan Susut dan Tembuku. Sedangkan tanggal 5 Mei, kesempatan untuk Kecamatan Kintamani dan Bangli. Pembagian waktu pemasangan penjor dilakukan untuk mengatisipasi crowded-nya situasi lalu lintas, sebab pemasangan penjor melibatkan banyak orang," ucapnya.
Penjor yang dipasang di areal dalam Alun-alun Bangli sebanyak 40 penjor.
Per kecamatan mendapat kuota 10 penjor, dan lainnya dipasang di pinggir jalan tepatnya di depan RJ Bupati Bangli, Jalan Brigjen Ngurah Rai (depan SMAN 1 Bangli hingga gedung PLUT Bangli).
"Jika peserta bertambah maka pemasangan bisa melewati gedung PLUT," katanya.
Sementara untuk penilaian lomba, imbuh Wiradana, dilakukan pada Senin 6 Mei 2024, dengan melibatkan juri di luar Disparbud.
Alasannya selain lebih berkopeten, juga untuk menjaga netralitas.
"Ada beberapa poin penilai dalam lomba ini. Seperti namanya yakni penjor kreasi, maka yang menjadi point adalah kreativitasnya. Disamping juga keselarasan ukuran penjor dengan hiasannya. Selain itu juga dinilai bahan pembuatan penjor, yang mana bahanya ramah lingkungan," tandasnya.
Kumpulan Artikel Bangli
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/100-Perwakilan-Desa-Adat-Ikut-Lomba-Penjor-Serangkaian.jpg)