Kenali 12 Manfaat Jeruk Bali: Sumber Vitamin dan Mineral untuk Kesehatan Optimal

Konsumsi buah yang tinggi kandungan air dan sitrat, seperti jeruk bali, dapat membantu mengurangi risiko pembentukan batu ginjal.

5. Perlindungan Terhadap Penyakit Otak Degeneratif:

Flavonoid dan antioksidan yang terkandung dalam jeruk bali dapat menurunkan risiko penyakit degeneratif otak seperti Parkinson dan Alzheimer.

6. Pencegahan Kanker:

Flavonoid dalam jeruk bali juga memiliki potensi untuk mencegah pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.

7. Kesehatan Jantung:

Serat dan flavonoid dalam jeruk bali membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), yang penting dalam menjaga kesehatan jantung.

8. Manajemen Berat Badan:

Setengah jeruk bali hanya mengandung 39 kalori dan dapat memenuhi kebutuhan vitamin A harian sebesar 28 persen, serta memiliki indeks glikemik yang rendah yang membantu dalam pengelolaan berat badan.

9. Kesehatan Hati:

Antioksidan seperti naringin dan naringenin dalam jeruk bali bermanfaat dalam melindungi hati dengan mengurangi peradangan dan penumpukan lemak.

10. Anti-Penuaan:

Vitamin C dan antioksidan lain dalam jeruk bali membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas dan mendukung produksi kolagen untuk kulit yang lebih kenyal dan kencang.

11. Pencegahan Anemia:

Vitamin C dalam jeruk bali meningkatkan penyerapan zat besi, yang esensial dalam produksi sel darah merah.

12. Pencegahan Osteoporosis:

Jeruk bali mendukung penyerapan mineral penting seperti kalsium, yang membantu menjaga kepadatan tulang.

Dengan semua manfaat ini, jeruk bali menjadi pilihan yang sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Disclaimer:

Artikel ini hanya membahas kegunaan jeruk bali untuk kesehatan tubuh secara general.

Bagi mereka yang sedang dalam pengobatan tertentu seperti obat antikejang, hipertensi, atau penurun kolesterol, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terkait konsumsi jeruk bali karena potensi interaksi obat yang dapat terjadi.

(*)